Kegiatan adat thethek melek yang sarat makna ini digelar di area sawah Dusun Jarum dan Gubuk Songmeri Desa Sukoharjo Pacitan, Sabtu (20/12/2025).
Tradisi ini sampai sekarang tetap dimanfaatkan oleh para petani khususnya di Desa Sukoharjo untuk mengusir pagebluk (hama) terhadap tanaman padi maupun palawijanya dengan membawa ubo rampe berupa tumpengan dan beberapa sesembahan kecil, dimulai dari pusat desa yang kemudian berkeliling mengitari permukiman dan juga area persawahan sambil membawa uborampe dan membacakan mantera. Perjalanan rombongan mengelilingi kampong ternyata menarik perhatian warga.
Ritual thethek melek tersebut dikemas menjadi kesenian tradisional oleh warga sambil berkeliling membawa apapun yang ada untuk dibunyikan, ada yang membawa linggis, cangkul, sabit, ember, dan banyak lagi.
Hingga waktu surup datang rombonganpun sampai di area persawahan, disinilah tokoh masyarakat berhenti, yang kemudian juga sudah terkumpul seluruh masyarakat.
“Perlahan penyakit penyakit yang melanda wilayah kami mulai dapat disembuhkan, hasil panen pun mulai mengalami perubahan semakin membaik,”ceritanya.
Secara esensial ritual “thethek melek” ini adalah wujud permohonan supaya segala macam wabah ataupun penyakit yang melanda suatu wilayah dapat segera di hilangkan oleh sang pencipta alam semesta ini.
Tujuan ritual thethek melek adalah memohon kepada tuhan agar senantiasa diberikan keselamatan, dan segera dihilangkan semua wabah atau penyakit yang ada saat ini. Pesta seni akan kami ciptakan di dalam ruang “Upacara Suwukan Pari”. Pesta seni ini akan menampilkan kembali potensi-potensi seni Desa Sukoharjo.
Reporter:Asri

