“Penutupan kas, ketersediaan anggaran untuk pembayaran kontrak, pencatatan aset hasil pengadaan, pemantauan pendapatan, inilah saat-saatnya krusial keuangan berkumpul semua di akhir tahun,”ungkapnya.
Upaya penyerapan anggaran yang hanya dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya itu berpotensi disalahgunakan.
Tidak berlebihan kalau Kepala BKD, Deni Cahyantoro mengatakan akhir tahun adalah saat-saat krusial di keuangan, ini sudah Desember, karena setelah itu tutup buku. Berarti kan praktis menghabiskan anggaran hanya satu bulan. Ya menurut orang yang tidak sekolah pun bingung bagaimana menghabiskan uang tersebut.
“Ini momentum penting untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan akurasi dalam pelaporan keuangan daerah. Dengan penyusunan laporan yang baik dan tepat waktu, kita dapat menjaga akuntabilitas dan transparansi keuangan pemerintah daerah,” ujar Deni.
Deni Cahyantoro menyebut, keberadaan bendahara penerima dan pengeluaran dalam penatausahaan pengelolaan keuangan pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan ujung tombak dalam perencanaan.
“Mereka harus serius dalam melakukan penatausahaan keuangan, karena mereka adalah ruhnya dalam pengelolaan keuangan. Sebagus apa pun perencanaannya, jika penatausahaannya amburadul, maka laporan pertanggungjawaban yang baik tidak akan bisa diwujudkan. Itu sudah pasti,” ujarnya
Dengan keberhasilan meraih opini WTP sudah 14 kali. Bahkan, 12 di antaranya diraih secara berturut-turut tanpa jeda, tantangan ke depan tentu akan semakin kompleks.
Reporter:Asri

