Waspada Balita Lebih Rentan, 136 Anak di Pacitan Jalani Perawatan Akibat Pneumonia

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Senin, Oktober 06, 2025

GrinduluFM Pacitan - Pasien yang menjalani perawatan intensif akibat pneumonia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan, sejak bulan Januari sampai September 2025, tercatat 83 anak menjalani rawat jalan sedangkan 53 anak rawat inap akibat Pneumonia.

Kepala Humas RSUD dr Darsono Pacitan, dr Johan Tri Putranto, mengatakan, Pneumonia atau radang paru-paru pada anak paling sering disebabkan oleh infeksi.

“Penyebab utama pneumonia pada anak banyak, diantaranya virus sebagai penyebab pneumonia yang paling umum terutama yang berusia di bawah 5 tahun,”ungkapnya.

RSUD dr Darsono Pacitan kini juga sudah menyiapkan sistem pelayanan pneumonia anak mulai dari diagnostik, perawatan suportif, hingga terapi obat.

“Kami gunakan peralatan seperti rontgen thoraks, laboratorium lengkap, pulse oximeter, nebulizer, ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC), dan oksigen sentral,” sambung dr Johan Tri.

Virus penyebab pneumonia pada anak itu Respiratory Syncytial Virus (PSM) sering terjadi pada bayi dan balita. Ada virus influenza, parainfluenza, adenovirus, metapneumovirus, dan Covid-19.

Bakteri penyebab pneumonia juga merupakan penyebab penting, terutama pada anak yang lebih besar. Beberapa bakteri yang sering menjadi pemicu adalah Streptococcus. Ini adalah salah satu penyebab pneumonia bakteri yang paling umum dan serius.

Haemphilius influenza tipe b (HIB) kasusnya sudah berkurang berkat vaksinasi. Mycoplasma sering menyebabkan pneumonia yang disebut “Pneumonia berjalan”, biasanya lebih ringan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr Daru Mustiko Aji, menjelaskan, guna mencegah penyebaran penyakit ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Ketika sakit, khususnya batuk ataupun bersin agar menggunakan masker. Serta yang terpenting rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.  Lebih lanjut, dr Daru mengatakan bahwa pneumonia tidak datang mendadak. Untuk itu, pneumonia pada anak perlu dikenali sejak dini dan diperiksakan ke dokter secepatnya. “Anak-anak cukup rentan terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk pneumonia. Sebab sistem imunitas tubuh mereka yang masih lemah," ujar dr Daru Kepala Dinas Kesehatan Pacitan.

Pneumonia akibat jamur lebih jarang terjadi, biasanya hanya pada anak-anak dengan system kekebalan tubuh yang lemah atau yang memiliki penyakit kronis tertentu.

“Aspirasi terjadi ketika benda asing, makanan, atau cairan seperti muntahan terhirup ke dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi atau peradangan,”imbuhnya.

Faktor resiko selain penyebab langsung beberapa faktor dapat meningkatkan resiko seorang anak terkena pneumonia.

Penyakit paru-paru kronis kronis seperti asma atau fibrosis kistik, paparan asap rokok (perokok pasif) ini adalah salah satu faktor lingkungan yang signifikan.

Faktor lain malnutrisi atau kekurangan gizi membuat anak lebih sulit melawan infeksi.

Usia bayi dan balita lebih rentan, system kekebalan tubuh yang lemah atau akibat penyakit tertentu misalnya HIV atau pengobatan misal kemoterapi,”lanjutnya.

Penting untuk dicatat meskipun virus paling umum, namun pneumonia bakteri cenderung lebih serius. Artinya ada faktor resiko yang kuat untuk terjadinya pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri virus.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.35
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03