Sehingga tidak heran, jika jumlah pengunjung wisata setahun terakhir ini berkurang signifikan. Lebih suka menghemat untuk hidup sehari-hari daripada liburan tidak hanya fenomena di Pacitan saja akan tetapi menasional karena memang kondisi ekonomi belum stabil.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Wisata Disparbudpora Pacitan Rakhmad Adi Mandego.
“Kalau cuaca kita akui sangat berpengaruh karena sulit di prediksi. Kondisi ekonomi belum pulih, inilah yang justru berpengaruh besar terhadap animo kunjungan wisata, kebanyakan orang saving money untuk hidup sehari-hari daripada untuk liburan,”ungkapnya.
Sisa dua bulan terakhir Nopember- Desember dan ditambah liburan tahun baru, bidang promosi dinas pariwisata mempersiapkan upaya strategis salah satunya masif memasang promos wisata di titik-titik titik strategis seperti terminal bus dan bandara.
Tidak hanya itu saja, lanjut Ego, dinas pariwisata juga gandeng influanzer lokal dan luar daerah, lanjut Ego, untuk warga lokal pacitan alangkah baiknya liburan akhir tahun memilih tempat wisata di Pacitan saja untuk menghemat uang (saving money).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pacitan dari retribusi masuk pariwisata sedikit menunjukkan grafik menggembirakan.
Hingga Oktober 2025, realisasi PAD menyentuh 80,8 persen dari target Rp 12,01 miliar yang dipatok tahun ini.
“Sekarang masih ada dua event besar untuk sambut akhir tahun, semoga libur sekolah dan akhir tahun, ditambah lagi tahun baru, bisa dongkrak pendapatan,”ujar Ego.
Reporter:Asri