“Pantes, panaasss puol, gerah banget ya Allah..., ternyata hari ini puncak kulminasi,”keluh warga.
“Sesuai rilis BMKG, hari ini tanggal 14 Oktober jadi puncaknya kulminasi, suhu panas di Pacitan tanggal 14 Oktober ini 30 derajat celcius,”ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radit Suryo Anggono, Selasa (14/10/2025).
BMKG mencatat, waktu kulminasi di tiap kota/kabupaten di Jawa Timur berbeda-beda, menyesuaikan posisi geografis masing-masing wilayah. Berikut waktu kulminasi utama di Jawa Timur :
Pada tanggal 14 Oktober 2025, Pacitan pukul 11.21.37 WIB menjadi waktu kulminasi utama. Panasnya suhu terik Pacitan diurutan kedua setelah Surabaya.
BMKG Juanda menjelaskan bahwa posisi matahari yang tepat di atas wilayah Jawa Timur bukan penyebab utama naiknya suhu udara permukaan. Meski begitu, pada periode kulminasi utama, intensitas penyinaran matahari akan berada pada tingkat maksimal.
Kondisi cuaca seperti tutupan awan, kelembapan, dan kecepatan angin lebih dominan memengaruhi suhu udara yang dirasakan. Namun, jika langit cerah tanpa awan, maka permukaan bumi akan menerima panas matahari secara maksimal, membuat cuaca terasa lebih terik dari biasanya.
Untuk itu, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan selama periode kulminasi utama berlangsung :
1. Hindari paparan langsung sinar matahari pada siang hari, karena intensitas radiasi ultraviolet (UV) akan meningkat.
2. Gunakan tabir surya atau pakaian tertutup jika harus beraktivitas di luar ruangan.
3. Cukupi kebutuhan air minum harian untuk mencegah dehidrasi akibat suhu yang lebih panas.
Fenomena kulminasi utama ini juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan, yang bisa diamati secara langsung oleh masyarakat tanpa alat khusus. Pada saat Matahari mencapai titik tertinggi di langit, bayangan benda tegak lurus di permukaan tanah akan tampak menghilang selama beberapa saat.
BMKG Juanda mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi astronomi sekaligus pengingat pentingnya menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya suhu udara akibat pemanasan global.
Reporter:Asri