Pantas Hari Ini Puncak Kulminasi, Warga di Pacitan Keluhkan Suhu Panas

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, Oktober 14, 2025

GrinduluFM Pacitan - Sudah menjadi pandangan dan dirasakan masyarakat secara umum, sejak beberapa hari kemaren di pertengahan Oktober kondisi cuaca di Pacitan menjadi hari-hari paling panas. Kondisi ini disebabkan Pacitan mulai mengalami kulminasi matahari. Kulminasi matahari adalah fenomena saat matahari mencapai titik tertingginya di langit, dan Hari ini (14/10/2025) merupakan puncaknya kulminasi atau hari tanpa bayangan.

“Pantes, panaasss puol, gerah banget ya Allah..., ternyata hari ini puncak kulminasi,”keluh warga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, merilis informasi melalui akun media sosial instagram @infobmkgjuanda bahwa fenomena kulminasi utama atau hari tanpa bayangan akan terjadi di wilayah Jawa Timur mulai 10 hingga 14 Oktober 2025. Pada periode ini, posisi matahari akan berada tepat di atas kepala sehingga bayangan benda tegak akan tampak “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

“Sesuai rilis BMKG, hari ini tanggal 14 Oktober jadi puncaknya kulminasi, suhu panas di Pacitan tanggal 14 Oktober ini 30 derajat celcius,”ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radit Suryo Anggono, Selasa (14/10/2025).

Menurut BMKG seperti disampakan Radite, Fenomena ini merupakan peristiwa astronomis yang terjadi dua kali dalam setahun di setiap daerah tropis.

BMKG mencatat, waktu kulminasi di tiap kota/kabupaten di Jawa Timur berbeda-beda, menyesuaikan posisi geografis masing-masing wilayah. Berikut waktu kulminasi utama di Jawa Timur :

Pada tanggal 14 Oktober 2025, Pacitan pukul 11.21.37 WIB menjadi waktu kulminasi utama. Panasnya suhu terik Pacitan diurutan kedua setelah Surabaya.

BMKG Juanda menjelaskan bahwa posisi matahari yang tepat di atas wilayah Jawa Timur bukan penyebab utama naiknya suhu udara permukaan. Meski begitu, pada periode kulminasi utama, intensitas penyinaran matahari akan berada pada tingkat maksimal.

Kondisi cuaca seperti tutupan awan, kelembapan, dan kecepatan angin lebih dominan memengaruhi suhu udara yang dirasakan. Namun, jika langit cerah tanpa awan, maka permukaan bumi akan menerima panas matahari secara maksimal, membuat cuaca terasa lebih terik dari biasanya.

Untuk itu, BMKG memberikan beberapa imbauan kepada masyarakat agar tetap menjaga kesehatan selama periode kulminasi utama berlangsung :

1. Hindari paparan langsung sinar matahari pada siang hari, karena intensitas radiasi ultraviolet (UV) akan meningkat.

2. Gunakan tabir surya atau pakaian tertutup jika harus beraktivitas di luar ruangan.

3. Cukupi kebutuhan air minum harian untuk mencegah dehidrasi akibat suhu yang lebih panas.

Fenomena kulminasi utama ini juga dikenal sebagai hari tanpa bayangan, yang bisa diamati secara langsung oleh masyarakat tanpa alat khusus. Pada saat Matahari mencapai titik tertinggi di langit, bayangan benda tegak lurus di permukaan tanah akan tampak menghilang selama beberapa saat.

BMKG Juanda mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi astronomi sekaligus pengingat pentingnya menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan di tengah meningkatnya suhu udara akibat pemanasan global.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.11
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03