Meski dalam hal ekonomi, batik khas Pacitan sudah banyak dijual di seluruh dunia, tidak hanya di Asia Tenggara, melainkan juga di belahan dunia eropa akan tetapi masih banyak masyarakat Pacitan yang faktanya belum mampu membeli karena memang harganya hanya bisa dijangkau kalangan tertentu saja alias mahal.
“Saya yakin, warga yang penghasilannya pas-pasan seperti saya ini, belum semua mampu menjangkau beli batik tulis khas Pacitan, hanya kalangan tertentu saja yang mampu,”ungkap Madya warga Pacitan.
Madya salah satu warga masyarakat Pacitan mengatakan, untuk beli baju batik khas pacitan jujur diakuinya tidak mampu karena harga mahal. Ia lebih memilih pakai baju batik printing atau cap alasannya harganya lebih terjangkau dan sudah layak untuk dikenakan.
“Saya itu punya baju batik beberapa lembar dirumah, tapi yang produk batik lokal khas Pacitan belum punya. Harganya itu mahal. Perlembarnya harga terendah mungkin diangka seratusan ribu hingga jutaan rupiah,”ujarnya.
Suka tidak suka, faktanya, tatkala membeli batik, sebagian orang mungkin bertanya-tanya, kenapa batik tulis dibanderol harga yang lebih mahal dibandingkan jenis batik printing dan cap? tentu saja, selain dikenal punya motif yang indah nan memukau, batik tulis juga terkenal dengan kerumitan proses pembuatannya. Oleh karena itu, tidak sembarang orang bisa menghasilkan batik tulis berkualitas tinggi.
Sehingga tidak heran, jika harganya hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu saja.
Mungkin kedepan, harga batik tulis khas pacitan lebih terjangkau didompet anak-anak muda dan orang yang bergaji kecil. Jika semua masyarakat pacitan dari bebrbagai kalangan mampu membeli batik tulis khas pacitan, tentu akan berdampak positip dengan semakin banyaknya produksi batik tulis khas pacitan sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Sementara Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada Hari Batik kali ini berpesan kepada warga masyarakat pacitan harus melestarikan bersama.
"Setiap coraknya bercerita tentang sejarah, filosofi, dan kearifan lokal yang harus kita lestarikan bersama,"pesan Bupati Aji.
Reporter:Asri