Gunakan Bahasa Jawa Ketua DPRD Pacitan Tegaskan Hari Kesaktian Pacasila Dudu Mung Dongeng Sejarah Nanging Nyata Dadi Tameng Bangsa

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Oktober 01, 2025

GrinduluFM Pacitan - Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Dr. Arif Setia Budi, S.Sos, MPA, menggunakan bahasa jawa dalam menegaskan, peristiwa sejarah yang diperingati pada tanggal 1 Oktober merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya sekedar cerita sejarah, tetapi nyata sebagai benteng bangsa.

Bukti nyata Pancasila menguatkan, berbangsa dan bernegara kita. Sebagai dasar Negara Republik Indonesia.

“Kesaktian Pancasila, dudu mung dongeng sejarah, nanging nyata dadi tameng bangsa,”tegasnya.

Memang tidak salah, penggunaan Bahasa Jawa perlu kembali digalakkan untuk menjaga dan memelihara kelestarian bahasa, sastra, serta aksara Jawa yang menjadi faktor penting untuk peneguhan jatidiri daerah dan masyarakat Pacitan.

Sekuat apapun angin sejarah yang akan meruntuhkan Pancasila, terbukti Pancasila tetap kokoh menjadi tiang kuat.

Dalam membangun bangsa Indonesia dengan berlandaskan Pancasila, yang sari patinya, kerukunan, gotong royong dan yang paling pokok ketuhanan, itulah kesaktian sejati Pancasila.

“Elingo Pancasila kuwi dhasar kang nguatke lan njaga persatuan kita kabeh. Sak kuat-kuate angin sejarah, Pancasila tetep dadi cagak Indonesia. Urip rukun, gotong royong, lan setya marang Pancasila. Kuwi kesaktian sejati,”lanjutnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu (1/10/2025). Upacara ini menjadi momentum untuk kembali meneguhkan komitmen menjaga Pancasila sebagai ideologi bangsa yang tak tergantikan.

Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar cerita sejarah. Tetapi menjadi pengingat pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya penguatan nilai Pancasila tidak bisa hanya datang dari pemerintah, melainkan harus tumbuh dari masyarakat. Tantangan besar saat ini adalah generasi muda yang mendapatkan informasi instan melalui gawai. Hal yang paling penting adalah bagaimana mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan ekonomi.

“Itu nilai-nilai nyata yang jika kita wujudkan, akan memperkuat loyalitas masyarakat kepada Pancasila, kekuatan utama yang menyatukan bangsa Indonesia yang majemuk itu adalah Pancasila,”tutupnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 12.54
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03