Ruly mengatakan berkurangnya tenaga teknis setiap tahun terjadi seiring banyaknya pegawai yang memasuki masa pensiun.
Kalau idealnya membutuhkan berapa tenaga teknis ujar Ruly masih harus melihat potensi jabatan di masing-masing OPD. Namun diakuinya tenaga teknis saat ini bisa dibilang krisis.
“Tenaga teknis di Pemkab itu kan sekarang sangat terbatas sekali, jadi kalau guru itu kan dari jalur P3K, teknis itu jalur cpns sangat terbatas sekali, belum bisa angkat karena regulasinya belum memungkinkan,”ungkapnya.
"Kalau terus seperti ini, jumlah pegawai akan terus berkurang, khususnya tenaga teknis. Tentu nanti akan keteteran," kata Rully Ia menyebutkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pacitan membutuhkan tenaga teknis terutama administrasi.
Padahal, ujarnya, tenaga teknis yang memiliki keahlian di bidang-bidang yang dibutuhkan sebuah intansi sangat penting. Rully menutukan tahun ini, pegawai yang memasuki masa pensiun sekitar seratusan lebih.
Ia mengatakan memang ada bantuan pegawai non-PNS yang dikontrak. Namun kompetensinya tidak sebanding dengan pegawai teknis yang PNS.
"Meski dari segi jumlah pegawai terbantu dengan adanya tenaga non PNS kontrak, namun, tetap saja kompetensinya tidak sebanding dengan pegawai teknis yang pensiun,"imbuhnya.
Meski demikian, Rully belum mengetahui secara pasti kekurangan tenaga teknis yang dibutuhkan di seluruh OPD Pemkab Pacitan "Kami sedang mengumpulkan informasi,"terangnya.
Sementara itu, menindaklanjuti kekurangan tenaga teknis ini, ia mengaku sedang melakukan analisis kebutuhan pegawai di tingkat OPD.
“Kita kemaren pengusulannya untuk p3k paruh waktu yang dari non ASN tidak lulus tahap 2 kita usulkan di p3k paruh waktu untuk ditempatkan diteknis-teknis.”tutupnya.
Reporter:Asri

