Presiden Prabowo menyampaikan, Indonesia 4 sampai 5 tahun ke depan,harus swasembada beras. Angka produksi pertanian yang dihasilkan oleh BPS, akan menjadi kompas, bagi pemerintah untuk menyusun strategi dan kebijakan untuk mencapai swasembada pangan tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan memberikan pembekalan petugas survei Statistik Tanaman Pangan selama dua hari,Rabu dan Kamis tanggal 20 dan 21 November 2024.
“Ada dua gelombang yang akan dilatih dalam pembekalan bagi petugas survei statistic tanaman pangan, dimulai tanggal 20 hingga 21 Nopember sebanyak 23 orang. Adapun gelombang 2 alias menyusul dilaksanakan lagi tanggal 2 hingga 4 Desember 2024 sebanyak 22 orang.”katanya.
Wisma mengatakan dengan sinergitas yang baik swasembada pangan 2025 terwujud khususnya di Pacitan. Oleh karena itu selama dua hari sejak Rabu-Kamis, BPS Pacitan Bekali Petugas Survei Statistik Tanaman Pangan.
“Petugas pengawas dari organic dan, pencacah dari mitra. Organik ini merupakan pengawas dari pegawai bps. Mitra itu masyarakat yang kita rekrut untuk menjadi petugas.”terangnya.
Di Pacitan selain padi yang menarik dan strategis kedua bukan lagi jagung. Petani tak lagi tertarik tanam jagung dengan alasan kalah dengan hama babi dan kera.
Komoditas jagung dulu sempat menjadi komoditas strategis kedua namun sekarang ada hama baru yaitu kera dan babi yang membuat jagung mulai tidak ditanam di beberapa lokasi.
Perkebunan potensi cukup bagus di Pacitan beberapa tahun terakhir ini karena masih banyak lahan kering yang masih bisa ditanami.
Selain menjanjikan, komoditas di Pacitan masih banyak permasalahan mulai dari validitas data, jalur distribusi perdagangan, upaya peningkatan produksi hingga adanya dukungan industri.
“Data yang akan dihasilkan petugas survei sangat berperan penting dalam menentukan arah kebijakan pemerintah,”pungkasnya.
Reporter:Asri