Komoditi di Pacitan Masih Banyak Alami Gangguan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, November 22, 2024

GrinduluFM Pacitan - Pacitan merupakan daerah yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Hasil buminya selalu tumbuh walaupun ditengah terpaan gejolak ekonomi. meski berbagai sektor mulai menurun namun untuk sektor perkebunan dan pertanian jumlahnya tetap bertambah.

Pertanian dan perkebunan di Pacitan adalah salah satu sektor yang masih bisa bertahan dan terus meningkat. Tidak heran jika produksi panen pertanian dan perkebunan bisa mengangkat derajat pertumbuhan ekonomi nangkring di urutan kedua di Jawa Timur.

“Komoditi perkebunan menjadi komoditas strategis kedua setelah padi. Dulu jagung ya memang menjadi strategis kedua tapi sekarang menurut saya dengan adanya hama babi dank era, membuat jagung mulai tidak ditanam dibeberapa lokasi,”ucap Sugeng Santoso Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan.

Permasalahan komoditi di Pacitan yang perlu segera ditangani utama adalah masalah iklim ekstrem yang membuat petani lebih hati hati dalam menanamkan modal untuk usaha tani.

Teknologi yang masih menggunakan produk perusahaan besar menyebabkan biaya produksi semakin besar.

“Dalam hal ini upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan penggunaan terknologi yang lebih efisien perlu dilakukan.”ujarnya.

Masalah lain dalam komoditi di Pacitan adalah tataniaga yang kadang kurang berpihak terutama ketika panen bareng bareng harga malah turun.Oleh kaena itu perlu adanya pengolahan hasil pertanian yang lebih massif sehingga harga ditingkat petani lebih baik.

Kondisi kebutuhan air juga menjadi masalah komditi, sebab dalam kurun waktu tahunan disaat musim tanam tiba petani selalu direpotkan sulitnya kebutuhan air dan ketersediaan pupuk.

“Permasalahan empon-empon dan janggelan hampir sama tiap tahunnya, ketika panen banyak harga turun sehingga minat empon-empon menurun kalau pasar sedang tidak baik-baik saja.”ungkapnya.

Tentang beras, gabah dengan hasil produksi yang 92.000 ton maka seharusnya kebutuhan beras pacitan sudah terpenuhi, namun karena tataniaga pangan yang tidak hanya mencakup jumlah tapi harga dan kualitas, maka ada kemungkinan beras masuk pacitan jenis premium dan ada juga yang keluar, secara pasti belum ada hitungan karena ranahnya sudah perdagangan.

“Dari semua isu yang ada, usaha tani masih menemui beberapa permasalahan dalam menjalankan usahanya.”pungkasnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 12.09
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03