Dewan Soroti Penataan PKL di Jalan A.Yani dan Jenderal Sudirman Masih Semrawut

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Juni 05, 2024

GrinduluFM Pacitan - Pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan protokol semakin menjamur. Namun hal itu belum diimbangi dengan sentuhan penataan yang bikin sedap dipandang.

Lokasi pedagang kaki lima yang disoroti anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) berada di sepanjang jalan A.Yani merupakan kawasan gedung para wakil rakyat dan Jalan Jenderal Sudirman merupakan lokasi pertokoan.

Hanura-Nasdem dan Gabungan gerakan keadilan pembangunan, dua fraksi tersebut menyoroti persoalan penataan PKL di sepanjang jalan protokol yang masih semrawut.

Fraksi hanura-nasdem dan fraksi gabungan gerakan keadilan pembangujan melihat masih banyak pedagang kaki lima menggunakan trotoar bahkan bahu jalan untuk berjualan yang membahayakan keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

“Penataan pedagang kaki lima masih semrawut, masih banyak terlihat di sepanjang jalan Ahmad Yani dan jalan Jenderal Sudirman menggunakan bahu jalan dan trotoar.”sorotnya.

Sorotan kedua fraksi tersebut disampaikan saat sidang paripurna di gedung dewan perwakilan rakyat Daerah DPRD.

Belum adanya penataan PKL merupakan bukti ketidak seriusan dalam melakukan penataan pedagang kaki lima yang berakibat secara estetika atau tidak sedap dipandang mata.

Tidak adanya desain untuk penempatan khusus menyebabkan pemandangan PKL di sepanjang jalan A.Yani dan jalan Jendral Sudirman tidak rapi alias semrawut.

Menanggapi terkait persoalan tersebut, wakil bupati pacitan Gagarin mengatakan, akan lebih baik kalau pedagang kaki lima itu terpusat di tempat kuliner.

Sekaligus untuk penataan parkir di sekitaran alun-alun harus lebih terpusat sehingga tidak diparkir di pinggir jalan.

“Jadi ini kelihatannya tidak indah, saya punya gagasan, kita harus punya tempat pembebasan lahan tempat untuk parkir disekitaran alun-alun, jadi orang yang masuk area alun-alun harus jalan kaki.”katanya.

Seperti diketahui, Pacitan memiliki dua tempat strategis pusatnya kuliner yakni di pasar minulyo dan PLUT.KUMKM.

Akan tetapi entah apa masalahnya, kini kedua tempat tersebut tampak remang dan sepi. Kalaupun ada pedagang kuliner yang bertahan hanya tinggal tiga ke lima orang saja. Banyak pedagang kuliner yang dulu memadati pasar kuliner minulyo dan PLUT gulung tikar.

Justru yang belakangan ini menjamur di Pacitan munculnya pedagang kaki lima. Mereka semakin banyak mangkal di sepanjang jalan protokol yang kemudian menjadi sorotan anggota dewan perwakilan rakyat daerah.

DPRD minta Pemkab Pacitan segera melakukan tindak lanjut melakukan penataan terkait menjamurnya pedagang kaki lima di sepanjang jalan protokol lebih terpusat di satu tempat sehingga lebih sedap dipandang mata.

Reporter: Asri

Blog, Updated at: 10.37
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03