Bantahan itu disampaikan dalam acara rilis dengan media, Kamis (23/5/2024) di ruang pertemuan kantor DIsdagnaker Pacitan.
Kepala Disdagnaker Pacitan Asep Suherman menyatakan, adanya isu yang menyebar bahwa minyak goreng minyakita yang diperjualbelikan pedagang di pasar telah dipalsukan atau oplosan.
“Semua produk minyak goreng minyakita yang dijualbelikan di Pacitan itu semua itu sebenarnya asli hanya kemasannya saja yang beda. Kebetulan yang di Pacitan itu distributornya juga beda. Kami dasar utamanya adalah register Badan Pengawas Obat dan Makanan, kami cek register BPOM nya muncul di aplikasi BPOM dan sesuai dengan kemasan botol plastik yang resmi di daftarkan.”katanya.
Disdagnaker Pacitan berani membantah isu beredarnya minyakita palsu itu tidak benar dengan berpegang kuat pada lisensi BPOM yang tertera dalam kemasan botol.
Untuk lebih memastikan dan menguatkan pernyataannya bahwa minyakita yang beredar di Pacitan semua asli, Disdagnaker rencana akan koordinasi untuk lakukan uji laboratorium.
“Kita akui belum lakukan uji laboratorium, tapi dari munculnya di aplikasi BPOM untuk kelayakan edar produk minyakita yang diduga palsu itu, kita berani nyatakan asli.”tandasnya.
Namun Disdagnaker mengakui jika pedagang menjual harga minyakita lebih tinggi dari harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp.14.000 per liter menjadi Rp.16.000 per liter.
“Wajarlah kalau pedagang menjual dengan harga diatas HET mengingat geografis Pacitan memang jauh apalagi harga yang di patok dari pedagang besar memang sudah mahal di atas harga Rp.14.000 per liter.”imbuh Agus.
Setelah beredar adanya isu minyakita palsu beredar di pasaran, Disdagnaker menggandeng Satgas Pangan Polres Pacitan turunkan tim pengawas untuk mengecek ke lapangan soal kebenaran kabar pedagang jual minyakita palsu, hasilnya dinyatakan tidak benar adanya minyakita palsu. Semua jenis minyakita yang beredar itu asli dengan adedasar adanya lisensi BPOM dikemasan.
Sementara kalau dibilang minyakita sangat terbatas stok di pasaran memang benar karena pedagang di Pacitan hanya sedikit mendapatkan jatah stok dari distributor.
“Pedagang itu hanya dapat jatah satu karton yang isinya enam biji, karena itu wajarlah kalau stok agak kurang sehingga harga dijual diatas HET.”ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar kencang Minyakita di pasar oplosan atau palsu bahkan harga jualnya di atas HET. Dari kabar yang dinilai meresahkan warga itu, Kepolisian langsung turun lakukan cek dengan disdagnaker. Namun Disdagnaker membantah tidak ditemukan adanya minyakita palsu akan tetapi justru yang dijual belikan itu semua asli dan layak konsumsi.
Reporter:Asri