Kasus Gangguan Jiwa Bagai Fenomena Gunug Es, 1061 Warga di Pacitan ODMK

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Maret 13, 2024

GrinduluFM Pacitan - Ini fakta bahwa kesehatan mental menjadi hal yang harus menjadi prioritas di Kabupaten Pacitan. Betapa tidak! Setiap hari warga di Pacitan datang sebagai pasien Poli Jiwa Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono bertambah.

Mereka datang dengan memiliki masalah fisik, mental atau gangguan kecemasan, sosial, kualitas hidup, tidak bisa tidur, asam lambung naik, selalu dibayangi rasa was was, dada nyeri menyebabkan resiko mengalami gangguan jiwa.

Data Dinas Kesehatan Pacitan sepanjang 2023 hingga pertengahan Maret 2024 tercatat 1061 warga masuk orang dengan masalah kejiwaan ODMK.

Orang Dengan Gangguan Jiwa atau ODGJ tercatat ada puluhan, diantaranya 16 orang masuk ODGJ berat suka ngamuk dan membahayakan orang lain sehingga harus dirujuk ke rumah sakit jiwa solo.

Bertambahnya pasien berkunjung ke Poli Jiwa tersebut karena mulai adanya kesadaran bahwa gangguan jiwa ini bukan sesuatu gangguan karena roh halus bukan karena dibuat buat atau santet itu pikiran orang orang dulu kala yang tak jarang keluarga pasien membawanya ke “orang pintar” sehingga datang ke Psikiater dalam kondisi terlambat, itu pasien begitu banyak.

Gangguan jiwa bagai fenomena gunung es menggambarkan situasi di mana sebagian besar masalah tidak nampak, tidak di laporkan atau tersembunyi dari pandangan hanya ”puncak gunung es” saja dari masalah ini yang diketahui.

“Gangguan jiwa ini kan fenomena gunug es ya. Jadi yang muncul di permukaan itukan hanya pucuknya padahal yang di bawahnya ini banyak sebenarnya,”ungkapnya.

dr.Endang Soekartiningsih SPKJ RSUD dr. Darsono Pacitan tersebut menambahkan di Puskesmas Pacitan sekarang programnya juga bagus terkait deteksi dini yang sudah jalan.

“Mungkin banyaknya kasus orang dengan masalah kejiwaan di pacitan karena banyak yang terdeteksi jadi bisa dibantu secara dini pula,”jelas dr.Endang.

Suka tidak suka kasus orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) terus meningkat di Kabupaten Pacitan. Dinas Kesehatan mencatat ada 1061 kasus sepanjang tahun 2023 hingga pertengahan Maret 2024.

ODMK belum tentu sakit jiwa, tetapi memiliki potensi untuk menjadi sakit jiwa jika tidak mendapatkan bantuan atau penanganan yang tepat.

ODMK menurut drg.Nur Farida Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Pacitan definisi operasionalnya luas sehingga akan banyak sekali jumlah orangnya, contoh gangguan kecemasan, tidak bisa tidur, asam lambung naik, stress, berdebar debar itu sudah masuk orang dengan masalah kejiwaan ODMK.

“ODMK itu definisi operasionalnya lebih luas, dimungkinkan banyak orang yang masuk odmk di pacitan termasuk kita ini juga mungkin,”ucapnya.

Masalah kejiwaan memang menghantui dengan kondisi harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi. Lebih banyak laki laki atau perempuan memang belum bisa dipastikan siapa yang terbnayak sebagai angka penyumbang.

Kecemasan adalah masalah gangguan mental yang paling banyak muncul ditengah tengah warga sekarang ini baik itu usia remaja maupun dewasa alias usia produktif sehingga masuk kategori ODMK.

Prevalensi depresi, masalah perilaku dan masalah terkait pengelolaan perhatian dan atau hiperaktivitas remaja laki laki juga cenderung lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan.

Tips mencegah orang dengan masalah kejiwaan kata Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Endang Soekartiningsh harus jaga kesehatan fisik karena kesehatan fisik itu berpengaruh besar terhadap kesehatan mental.

“Pola makan gizi seimbang, olah raga teratur, selalu berpikiran positip, imbangkan antara pekerjaan dan rekreasi, itu tips dari saya.”pungkas dr.Endang.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 15.04
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03