Pendataan keluarga beresiko stunting sebagai salah satu upaya menganalisis faktor pendukung dalam gerakan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Pacitan.
Pemkab Pacitan menargetkan prevalensi stunting turun pada tahun 2024 ini.
Keluarga beresiko stunting memang masih tinggi angkanya di wilayah Kabupaten pacitan.
Menurut Jayuk stunting itu kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Stunting ini memiliki hubungan kuat dengan kecerdasan anak.
“Pentingnya penerapan jenis intervensi gizi terpadu salah satunya intervensi gizi spesifik yang berkaitan langsung dengan ibu hamil dan balita.”terangnya.
Sesuai data yang dihimpun keluarga beresiko stunting tahun 2023 dari 12 Kecamatan yang menyumbang angka tertinggi Kecmatan Bandar mencapai 4462 dan kedua disumbangkan oleh Kecamatan Nawangan 4531 kemudian penyumbang terendah justru Kecamatan Donorojo capai 477. Justru Pacitan Kota penyumbang lebih tinggi dari Donorojo yakni 1756 keluarga beresiko stunting.
“Data terbaru 2024 prevalensi stunting di pacitan turun berdasar hasil dari pengukuran.”ungkapnya.
Pemkab Pacitan sangat serius menangani stunting terutama anak anak yang merupakan generasi milenial masa depan daerah.
Bupati mengatakan stunting masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
Bupati Aji mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kerjasama dari mulai Pemerintah Desa, Kecataman dan Kabupaten untuk memastikan angka stunting dapat diturunkan lagi.
Reporter:Asri