Berdasarkan siklus tahunan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu jumlah kasusnya selalu tertinggi pada Januari. Sepanjang tahun 2023 di bulan Januari tercatat ada 59 kasus.
drg. Nur Farida Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P mengingatkan warga untuk rajin bersih bersih lingkungan saat memasuki puncak musim penghujan untuk mencegah perkembang biakan sarang nyamuk.
“Jumlah DBD di Pacitan sesuai data Dinkes Januari 2023 tercatat 59 kasus, Februari turun menjadi 47 kasus, kemudian maret turun lagi 36 kasus, April 20 kasus Mei juga turun 10 kasus kemudian Juni naik lagi 22 kasus sampai akhirnya turun hingga Desember hanya ditemukan 2 kasus saja. Dan kembali naik diawal Januari 2024 kita temukan 9 kasus.”ungkapnya.
Sementara Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Pacitan menyebutkan sampai pertanggal 25 Januari 2024 telah merawat 14 pasien DBD. Dari jumlah tersebut sebagian sudah membaik dan juga ada yang sudah pulang.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah dr. Darsono Pacitan dr. Johan Tri Putranto mengatakan sekarang ada 14 pasien yang sudah di rawat di rumah sakit umum daerah dr. Darsono Pacitan karena DBD dengan keluhan badan panas atau demam wajib diantisipasi. Tiga diantaranya dari wilayah perkotaan dan sebagian dari wilayah kecamatan menyebar.
“Bulan Januari sampai tanggal ini ada 14 pasien yang sudah kita rawat, tiga asal kota, satu luar kabupaten dan 10 menyebar dari kecamatan.”terang dr.Johan.
Menurut dr. Johan pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah dr. Darsono mempersiapkan fasilitas dan pelayanan terbaik kepada pasien DBD.
Musim penghujan nyamuk bersarang di barang bekas yang digenangi air karena itu warga jangan lupa memeriksa dan memberantas sarang nyamuk di dalam atau sekitar rumah.
Jika biasanya nyamuk berkembang biak dalam waktu beberapa pekan, saat ini kurang dari 10 hari sudah menjadi nyamuk dewasa.
Warga harus lebih rajin bersih bersih lingkungan setiap minggu sekali memantau perkembang biakan jentik nyamuk yang bersarang di ban bekas, kaleng, botol dan gelas plastik.
Mencegah perkembangan nyamuk itu dengan memelihara ikan pemakan jentik, memasang kawat kasa pada jendela, menggunakan obat anti nyamuk, tidak menggantung pakaian di dalam kamar.
Terlebih lagi ditengah cuaca ekstrem saat ini mempengaruhi pola berkembang biak nyamuk lebih cepat karena itu didorong warga Pacitan wajib waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya Pacitan masuk daerah endemis.
“Kasus dbd akan selalu ada karena demam berdarah bersifat endemis. Peningkatan kasus demam berdarah biasanya terjadi pada periode Januari Februari yang menjadi puncak musim penghujan. Siklus lima tahunan dan tingginya mobilitas penduduk tahun ini menjadi penyebab kemungkinan melonjaknya kasus DBD.”pungkas dr. Johan Humas RSUD dr. Darsono.
Reporter/Penulis: Asri