Generasi X dan Milenial Menjadi Lumbung Suara Pemilu 2024

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, Desember 26, 2023

GrinduluFM Pacitan - Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat Kabupaten Pacitan untuk Pemilihan Umum Tahun 2024 berdasarkan klarifikasi usia ternyata generasi x usia 40-55 tahun dan generasi milenial usia 25-39 tahun akan menjadi lumbung suara.

Dalam data DPT KPU Kabupaten Pacitan menyebutkan generasi x usia 40-55 tahun mencapai 134.300 orang atau 28,4%. Sedangkan generasi milenial usia 25-39 tahun mencapai 122.708 atau 26%.

Iwit Widhi Santoso Komisioner KPU Kabupaten Pacitan mengatakan selain generasi x dan milenial yang akan menjadi lumbung suara pada Pemilu 2024 di Pacitan kini generasi z juga menjadi perhatian tersendiri karena suara merekalah yang akan ikut menentukan nasib Indonesia umumnya dan nasib kedepan Pacitan khususnya.

“Daftar Pemilih Tetap tingkat Kabupaten Pacitan untuk Pemilihan Umum tahun 2024 berdasarkan klarifikasi usia. Generasi z usia 17-24 tahun capai 63.692 atau 13,5 persen. Generasi x usia 40-55 tahun capai 134.300 atau 28,4 persen. Milenial usia 25-39 tahun capai 122.708 atau 26 persen. Babyboombers usia 56-75 tahun capai 122.699 atau 26 persen. Pre boomberz usia diatas 75 tahun capai 29.381 atau 6,2 persen. Jumlah pemilih 472.780.”kata Iwit Rowi pangilan akrabnya saat dihubungi Selasa 26 Desember 2023.

Dipacitan sendiri daftar pemilih tetap mencapai 472.780 orang dan didominasi generasi x, milenial dan generasi z dan mayoritas genarasi x generasi z dan milenial ini nantinya juga akan menjadi pemilih pemula dalam pesta demokrasi lima tahunan.

Keterlibatan aktip dari generasi x generasi milenial dan generasi z di Pacitan terlihat dari tingginya animo anak muda menjadi kelompok penyelenggara pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pacitan membuka kesempatan untuk generasi muda terlibat dalam Pemilu 2024 entah itu sebagai pemilih berdaulat maupun menjadi panitia pemungutan suara.

Iwit Widhi Santoso menjelaskan Pemilih pemula perlu di beri edukasi pemilih. Artinya suara mereka sangat berharga sehingga menentukan suaranya ini tentu harus menjadi pemilih yang cerdas, rasional kualitas dan berdaulat.

“Saya sangat berharap pemilih pemula di Pacitan menjadi pemilih yang berdaulat, memerangi money politik kemudian selalu menelisik kandidat calon dengan mempelajari rekam jejak dan visi misi. Saya mengajak pemilih pemula ini menjadi pemilih yang realistis demi kemjauan Pacitan kedepannya.”jelasnya.

Dalam kontestasi Pemilu 2024 diharapkan keterlibatan aktip untuk generasi x dan z maupun milenial semakin ditingkatkan. Pada pemungutan suara mereka diharapkan untuk tidak golput dan perlu diperhatikan juga generasi muda ini mendalami mengenali para calon peserta pemilu karena suara merekalah yang akan berdampak besar kemajuan Indonesia umumnya dan Pacitan khususnya.

Lalu bagaimana dengan tingkat partisipasi pemilih datang coblosan, menurut Wiwit Rowi partisipasi diyakini meningkat karena kesadaran politik masyarakat semakin tinggi artinya tentu dengan sosialisasi oleh badan adhock dan juga kegiatan tingkat Rt atau Rw gencar dilakukan.

“Partisipasi ini sangat diperlukan tidak hanya untuk datang di tps, tapi partisipasi yang kita harapkan ini masyarakat pemilih khususnya mengikuti semua tahapan sampai nanti klimaknya pada pemungutan penghitungan suara 14 Februari 2024. Tidak hanya kehadiran di TPS tapi bagaimana kualitas seperti surat suara tidak rusak dan pilihannya dengan berbagai pertimbangan.”tutupnya.

Reporter/Penulis:Asri

Blog, Updated at: 14.37
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03