“Kuota kita tahun ini untuk UREA sudah 14.546 ton. Realisasi penyerapan s/d Juli sebesar 47% dari kuota.”katanya.
Sementara itu untuk NPK Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan rencanakan untuk mengajukan penambahan kuota tahun 2024 mendatang sekitar 1.500 ton. Karena pertimbangan tahun sebelumnya penyaluran NPK sebanyak 10.098 ton sedangkan kouta tahun ini hanya 8.098 ton. Realisasi penyerapan NPK s/d Juli sebesar 56,3% dari kuota.
“Minat petani masih mencari adanya pupuk kimia terutama subsidi cukup tinggi permintaannya. Kecukupan di kios selalu kita pantau. Kelihatannya masih ada kekurangan stok sehingga kita ajukan penambahan kuota. Yang jelas karena memang hasil pantauan kita masih dibutuhkan masyarakat yang kita lakukan salah satunya penambahan kuota.”ujarnya.
Meskipun minat petani akan pupuk kimia masih cukup tinggi akan tetapi upaya mengajak petani beralih ke pupuk organik tetap digencarkan.
“Pupuk, kita lebih mengarahkan masyarakat untuk gunakan pupuk organik. Kalau selamanya tergantung pupuk kimia apalagi subsidi semakin dibatasi. Semakin berkurangnya subsidi kita mengarahkan masyarakat kembali gunakan pupuk organik. Kelompok tani sudah dapat pelatihan pembuatan pupuk organik. Diharapkan itu lebih efisien dan dampak jangka panjang tanah menjadi lebih baik. Itu yang kita arahkan ke petani beralih lah ke pupuk organik.”harapnya.
Reporter/Penulis:Asri