Entah Kapan Hujan, Kemarau Turunkan Produksi Padi

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Senin, September 11, 2023

GrinduluFM Pacitan -Meski tidak signifikan suka tidak suka dampak kemarau panjang El Nino tahun 2023 kali ini turunkan produksi padi di Kabupaten Pacitan.

Dikatakan Sugeng Santoso Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan, potensi kekeringan di musim kemarau sangat sedikit tahun ini bagi yang masih punya sumber air. Hampir semua lahan di pacitan itu kering, akan tetapi masih ada beberapa titik yang bisa memanfaatkan dengan sumur pompa meski sangat sangat sedikit. Ancaman potensi produksi padi turun dampak El Nino diakuinya memang ada dengan turunnya produksi padi dan beras. Namun penurunan produksi padi akibat kemarau panjang tahun ini tidak sampai mempengaruhi stok pangan beras di Pacitan.

“Ancaman produksi padi turun itu jelas iya meski tidak signifikan atau tidak terlalu banyak turunnya. Kalau angka asumsi kita produksi padi dibandingkan tahun 2022 target sampai Desember ada penurunan tapi tidak signifikan. Secara ketersediaan InsyaAllah produksi dibanding kebutuhan masih lebih dari cukup. Masih surplus kita tahun ini.”katanya.

Sugeng Santoso menjelaskan, tahun 2022 produksi padi sekitar 162.73 ton. Adapun tahun 2023 asumsi produksi padi diangka 158.373 ton. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk ketahanan pangan di pactan hingga akhir tahun 2023. BMKG memprediksi musim kemarau akan berakhir hingga Nopember.

Saat ini petani sudah mulai menggunakan pompa untuk mengairi sawah mereka. Kondisi tersebut diprediksi akan menyebabkan turunnya produksi padi dan juga beras.

“Kemarau panjang tahun ini provitas padi pada musim panen gadu menurun. Sebab bulir padi tumbuh stunting dan biasanya akan dilakukan panen dini karena kekurangan air. Kekurangan air saat masa tanam September memang bsa saja berdampak pada produksi.”jelasnya.

Walaupun kemarau belum begitu berdampak signifikan pada hasil produksi padi petani namun perlu diwaspadai menurunnya produksi padi dan beras, terlebih lahan pertanian di sejumlah wilayah kecamatan mulai mengalami kekeringan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi tahun 2022 sebanyak 90.955,25 ton. Sedangkan produksi beras hanya 52.519,38 ton. Angka ini cukup sedikit jika dibandingkan daerah dearah lain di Jatim. Prediksi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan pada tahun 2023 kali ini karena dampak El Nino produksi padi turun.

Kendatipun ada penurunan produksi padi dari musim kemarau kali ini, ketersediaan pangan beras di pacitan tidak berpengaruh. Ketersediaan pangan masih mencukupi hingga akhir tahun. Apalagi petani saat musim hujan Desember akan mulai tanam dan panen di awal 2024.

“Meski memang turun tapi tidak signifikan, masih surplus kita dari stok ketersediaan beras kita.”pungkas Sugeng Santoso.

Reporter/Penulis:Asri

Blog, Updated at: 14.37
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03