Pariwisata menjadi potensi yang di gadhang gadhang pemerintahan Indrata Nur Bayuaji-Gagarin sebagai lokomotip nya perekonomian daerah.
“Semakin event rawat jagat dikenal saja, orang itu akan semakin bertanya, apalagi nanti kenal dan mesti akan berkunjung. Lha inilah salahsatu tujuan kami bahwa rawat jagad ini yang pertama dari sektor pariwisata kita harapkan bisa menarik wisatawan lebih banyak dan longstay nya. Kalau bicara long staynya wisatawan ke pacitan kemaren kita hitung hanya 1,2 hari dadi sedino umpang rong jam, jadi saya juga belum paham betul tapi yang jelas setelah dihitung dari bidang promosi longstay nya satu koma dua hari. Makanya event ini apalagi misalnya nanti bisa di kembangkan. Misalnya, satu hari mulai sore sampai malam terus besuknya ada lagi nah inilah yang diharapkan.Ini hanya harapan saja.”katanya.
Turmuzi menjabarkan jika wisatawan hanya berkunjung namun tidak lama, maka peningkatan perekonomian masyarakat pacitan tidak maksimal. Rendahnya lama tinggal wisatawan tersebut tentu perlu ditingkatkan. Sebab kalau wisatawan menginap mereka ini akan semakin banyak mengeluarkan uang untuk belanja kebutuhan dan secara otomatis perputaran uang juga semakin meningkat yang ujungnya masyarakat bahagia sejahtera. Oleh sebab itu, semuanya punya harapan untung pada Event Festival Jagat 2023 tersebut.
Diungkapkan Turmuzi, event rawat jagad tersebut juga diharapkan peredaran uang di pacitan akan ikut meningkat.
Kebudayaan ini memang sering diceritakan macam macam tapi intinya satu bahwa kebudayaan bagi kami mendukung semuanya. Jadi jangan sampai kebudayaan ini nanti representasi yang menurut pemikiran masing masing memang berbeda beda tapi sesunguhnya kebudayaan ini perlu di kembangkan.
“Bisa kita bayangkan kalau Pemda nguri nguri kebudayaan tanpa ada swadaya, partisipasi ndak mungkin. Misalnya, semua ini di kaver oleh pemda tidak mungkin temen temen semuanya, misalnya satu venue sajalah itu berapa rupiah kalau kita rupiahkan. Padahal tadi disampaikan pak Bangun, ada 4 venue. Jadi tanpa ada kemauan, tanpa ada semangat kebersamaan, gotong royong tidak mungkin. Jadi kami ini sungguh berterimakasih pada temen temen semuanya mengupayakan kegiatan festival ini dan nanti yang akan jadi peraga peraga di rawat jagat. Kalau Dinas Pariwisata terus terang tidak kuat mengkaver semuanya. Mungkin satu venue saja sudah oling kita. Karena itu terimakasih komunitas seni yang sudah membuat festival rawat jagad.”pungkas Turmuzi.
Reporter/Penulis:Asri