Ribuan Warga di Pacitan Masih Menganggur ?

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Februari 24, 2023

GrinduluFM Pacitan -Lowongan kerja minim dan semakin sulit mencari pekerjaan, sehingga tidak sedikit pula orang yang putus asa dan menyebabkan statusnya menjadi pengangguran dialami ribuan orang di Kabupaten Pacitan sepanjang 2022 hingga awal 2023.

Terbukti dari data BPS Pacitan merilis jumlah orang menganggur selama setahun terakhir ini meningkat 3,65%. Jika di nominalkan dari prosentase tersebut sekitar 13,92 ribu orang berstatus pengangguran terbuka.

Kepala BPS Pacitan Wisma Eka Nurcahyani mengatakan, pengangguran pada tahun 2021 mencapai 2,04% atau sekitar 7,53 ribu. Ini berarti dari 100 orang angka pekerja, 2 diantaranya pengangguran. Pada tahun 2022 naik menjadi 3,65% atau sekitar 13,92 ribu. Dari penyumbang terbanyak angka pengangguran terbuka di Pacitan ternyata lulusan pendidikannya rendah setingkat SD dan SMP. Rata rata mereka ini bekerja sebagai buruh. Kalau di Pacitan mereka ini lebih banyak buruh tani. Sedangkan saat ini dilaporkan keberadaan luas panen padi sepanjang 2022 terus berkurang.

“Pengangguran terbuka itu terdiri dari mereka yang mencari kerja, mereka yang tidak kerja, mereka yang belum mulai masuk kerja dan mereka yang putus asa tidak dapat kerjaan."katanya

Kepala BPS Pacitan Wisma mengklaim naiknya pengangguran terbuka di Pacitan itu lebih disebabkan pada tahun 2022 dari hasil survey ada penurunan luas panen padi. Ada juga fenomena kemarau panjang pada tahun 2022. Kalau melihat komposisi pengangguran terbuka di Kabupaten Pacitan itu mereka berpendidikan rendah SD, SMP yang rata rata pekerjaannya buruh tani.

Penurunan jumlah luasan lahan yang digarap membuat tenaga kerja yang tersedia berpendidikan SD, SMP tidak terserap bekerja.

“Jika jumlah lahan yang digarap berkurang, otomatis kan Jumlah buruh tani yang terserap juga menjadi berkurang. Asumsi kami itu yang membuat jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Pacitan naik.”ungkapnya

Sementara untuk pengangguran yang berpendidikan lulusan SLTA dan lulusan perguruan tinggi masih ada sebagai penyumbang jumlah pengangguran terbuka. Menurut Wisma, ini lebih disebabkan karena memang lahan industri yang memberikan lapangan kerja di Pacitan itu stagnan dari tahun ketahun.

Di tambahkan Wisma, tingginya pengangguran di Pacitan tahun 2022 juga disebabkan adanya badai Covid-19 yang efeknya masih terasa hingga kini, jadi orang yang biasa merantau pada posisi petugas sensus datang bulan Agustus 2022 mereka perantau ini masih berada di rumah. Sehingga dimasukan dalam jenis pengangguran terbuka yaitu mereka yang punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.

“Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan, Agustus 2020-Agustus 2022, penghitungan dengan menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk SUPAS 2015 SMP kebawah 4,21%, SMA sederajat 3,24%, Diploma/Sarjana 3,89%. Sementara luas panen dari semula 18,940,6 berkurang menjadi 17,988,72 hektar.”pungkasnya

Reporter/Penulis:Asri

Blog, Updated at: 15.14
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03