Tahun 2022 Tercatat 91 Pengidap HIV di Pacitan Masih Rutin Minum Obat ARV

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Kamis, Desember 01, 2022

GrinduluFM Pacitan -Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mencatat pada tahun 2022 masih ada 91 pengidap HIV (Voluntary Conselling and Testing) di Pacitan yang masih rutin minum obat ARV (Antiretrovirus).

Tahun 2022 ada sekitar 91 pengidap HIV yang masih rutin minum obat tersebut 70 orang diantaranya mengambil obat di rumah sakit. dr. darsono Pacitan, 8 orang mengambil obat di Puskesmas Bubakan, 5 orang di Puskesmas Ngadirojo dan 8 orang di Puskesmas Tegalombo.

Sementara pada tahun 2021 ada sekitar 84 pengidap HIV yang masih rutin minum obat tersebut 71 orang diantaranya mengambil obat di rumah sakit. dr. darsono Pacitan, 5 orang mengambil obat di Puskesmas Bubakan, 4 orang di Puskesmas Ngadirojo dan 4 orang di Puskesmas Tegalombo.

“Pengidap HIV ini secara rutin seumur hidup mengkonsumsi ARV untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh ODHA.”kata dokter Hendra Purwaka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan

Di tambahkan dr. Hendra Purwaka, untuk data kumulatif kasus baru HIV AIDS Kabupaten Pacitan per tahun selama 5 tahun terakhir mengalami penurunan. Pada tahun 2018 tercatat 23 kasus, tahun 2019 ada 39 kasus, tahun 2020 ada 18 kasus, tahun 2021 ada 22 kasus dan tahun 2022 tercatat ada 17 kasus.

“Jika di total jumlah pengidap HIV AIDS selama 5 tahun belakangan di Kabupaten Pacitan total mencapai 119 orang. Data ini baru smapai bulan Oktober 2022.”imbuhnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menjelaskan, mengapa pengidap HIV yang aktif melakukan VCT sebab sampai saat ini belum ada obat yang bisa membunuh virus HIV.

Seperti di ketahui, untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit AIDS yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS Sedunia tiap tahunnya.

“Kewaspadaan terhadap penyakit hiv aids ini masih perlu serius di berlakukan bagi siapapun, sebab penyakit mematikan ini sekarang tidak hanya menular pada kelompok tertentu saja akan tetapi juga menular ke masyarakat umum termasuk anak anak.”pungkas dr.Hendra Purwaka

Editor: Asri

Blog, Updated at: 15.53
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03