Mendekati Idul Adha Kasus PMK di Pacitan Terus Bertambah, Sebaran Penularan Semakin Meluas

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Selasa, Juni 14, 2022

GrinduluFM Pacitan - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur terus bertambah titiknya dan luasan sebaran semakin meluas.

Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bidang Peternakan menyebutkan, per Senin(13/6/22) pukul 15.00 WIB sudah bertambah 1 lagi Kecamatan yang ditemukan hewan ternaknya positif. Kecamatan Pringkuku ada 5 ternak . Sedangkan Kecamatan Bandar bertambah lagi 4 desa ditemukan hewan ternak terjangkit. Sehingga total hewan ternak yang positip PMK sudah capai 135 ekor. Berarti sekarang sudah ada 4 Kecamatan yang terjangkit PMK di Pacitan.

“Perhari kita update data laporan masuk, per hari kasus bertambah. Untuk Kecamatan Bandar awalnya 3 Desa sekarang jadi 4 Desa. titiknya bertambah, sebaran luasan juga meluas.”kata dr.h. Kushandoko Pejabat Otorita Veteriner Pemkab Pacitan

Sementara pencegahan yang bisa dilakukan pemkab pacitan dalam hal ini dinas ketahanan pangan dan pertanian sebatas memberikan obat sesuai gejala yang muncul di ternak. Ketersediaan obat obatan dari APBD masih mencukupi hingga beberapa minggu kedepan. Saat ini dinas terus berupaya mengajukan tambahan anggaran untuk pos pelayanan kesehatan hewan dari APBD.

Terkait pemberian vaksin, pacitan belum ada kepastian. Pasalnya, pemberian vaksin itu kewenangan pusat dan provinsi. Sedangkan kasus PMK di Pacitan menurut rangking keparahan kasus masih jauh dibanding Kabupaten lain. Sehingga kemungkinan besar untuk mendapatkan bantuan droping vaksin masih belum pasti.

“Kita hanya patuh saja pada kebijakan Provinsi dan Pusat soal vaksin. Kalau melihat kasus PMK di pacitan jauh lebih sedikit dibanding kabupaten lain nampaknya kita tidak dapat prioritas untuk dibantu droping vaksin.”ungkapnya

Pengajuan permintaan bantuan vaksin sudah diajukan dinas ketahanan pangan dan pertanian kabupaten pacitan sebanyak 20 ribu dosis dan juga obat obatan. Namun sampai saat ini masih menunggu apakah pacitan mendapatkan jatah atau tidak.

“Hewan yang positip kita lakukan pengobatan sesuai gejalanya yang muncul.”ujar dr.h Kushandoko

Sementara terkait penutupan pasar hewan, apakah diperpanjang atau tidak mengingat titik bertambah luasan sebaran meluas. Menurut Kushandoko masih akan dilakukan kajian lagi bersama tim.

“Kita rencanakan kan sampai tanggal 23 Juni tutupnya pasar hewan, lha nanti kira-kira kita pelajari lagi bagaimana untuk grafik kasusnya. Apa dilanjutkan apa ndak, karena kita juga mendekati kurban tentu permintaan hewan tinggi. Nanti warga kesulitan cari hewan kurban. Berbagai pertimbangan itu, nanti kita kaji termasuk grafik kasusnya, nanti kita putuskan sekitar tanggal 22-23 Juni ya, apakah diperpanjang atau tidaknya belum bisa kita sampaikan sekarang penutupan pasar hewan ini.”tutup dr,h.Kushandoko

Editor: Asri N

Blog, Updated at: 13.54
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03