Kondisi pacitan tidak bakal dapat jatah vaksin PMK karena angka kasusnya masih sangat rendah jika di banding Kabupaten lain di Jawa Timur di tanggapi Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pacitan Lancur Susanto.

Di tambahkan Lancur, Baru ada tanda tanda begini, justru secepatnya di cari terobosan. Jangan karena prosentase kasus kecil, terus tidak dapat jatah vaksin. Kalau perlu Pemkab harus membeli dengan anggaran sendiri untuk bisa memberi vaksin ternak warga. Sebab warga sudah menunggu nunggu ternaknya di vaksin.

“Berapa toh hargane vaksin?!. Kalau memang kemaren kepala dinas pertanian sudha pemaparan, DPRD siap mendorong. Kalau ada anggaran kia support. Sehingga kepanikan peternak dipacitan tidak berkepenjangan. Secepatnya kita dorong ada vaksin untuk ternak di pacitan.”tegas Lancur Susanto Anggota Komis II

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Ir. Pamuji saat di konfirmasi terkait anggaran penanganan PMK mengatakan jika saat ini sedang mengkomunikasikan dengan TAPD. Kemungkinan saat ini sedang dip roses oleh TAPD.

“Kita belum tahu, menunggu dari hasil proses TAPD saja ya.”katanya

Di lanjutkan Pamuji, untuk penanganan PMK, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan mengajukan sekitar 3 miliar rupiah lebih. Namun terkait pengalokasiandisesuaikan dengan kemampuan APBD.

“Pasalnya, APBD tidak hanya menangani PMK ya, kita menyesuaikan aja dan mudah mudahan itu sudah cukuplah. Kalau endak nanti kita tambah lagi. Ini nanti untuk proses pemberian penyuntikan dan vitaminnya inikan harus kita biayai.”lanjutnya

Seperti di ketahui, Pemkab pacitan sendiri saat ini masih menunggu di droping vakisn penyakit mulut dan kuku PMK dari Kementerian pertanian . Informasinya sebanyak 3 juta dosis vaksin disebar ke sejumlah daerah. perioritasnya Jatim, khusus kabupaten yang penyebarannya cukup parah. Sedangkan untuk jatah vaksin di pacitan belum bisa dipastikan.

“Pada dasarnya, nanti semua ternak kita vaksin. Terutama yang mengarah pada gejala PMK.”pungkas Pamuji

Editor: Asri N