Dikatakan dokter Hendra, sejauh musim dingin berlangsung penyakit pernapasan dengan gejala seperti flu mulai sebanding dengan kasus corona dimasa pandemi. Bisa jadi ini dikarenakan kurangnya jarak sosial, menjaga kebersihan dan sistem kekebalan orang yang memang kurang siap untuk melawan influenza di perubahan musim ekstrim.
Semoga saja, kondisi saat seseorang mengalami infeksi flu bersamaan dengan masih belum berakhirnya pandemi Covid-19 ini bukan Florona. Sebab, Covid-19 virus florona yang saat ini hangat di perbincangkan muncul ditengah varian omicron yang lebih cepat menular.
Dokter Hendra Purwaka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menanggapi kondisi tersebut meminta agar warga menjaga individu tetap vit dan rajin terapkan hidup bersih menghadapi cuaca ekstrim hujan panas. Cuaca kadang panas kadang hujan akan berdampak pada doubel burden(beban ganda) disamping cuaca ekstrim juga masa pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi tingkat penularan omicron sangat cepat.
“Gejalanya hampir mirip dengan flu biasa itu, lha untuk ini kita harus waspada semuanya, utamanya jaga kondisi badan jangan sampai terlalu lelah, jangan sering berkerumun dengan orang jika tidak penting, protokol kesehatan harus tetap dijaga, minimal pakai masker.”katanya
Diungkapkan dokter Hendra Purwaka Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Pacitan, laporan per 24 Februari 2022 sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan tingkat tes aktip terkonfirmasi Covid-19 mencapai 122. Dengan rincian positif 46 dimana 24 berada dalam wilayah, luar wilayah 22 orang. Dirawat di RS 19 orang, wisma atlit 1 orang, isoter ada 102 orang.
“Kalau tidak ada upaya bersama sama menurunkan kasus, dikhawatirkan saat assesment Kemendagri, Pacitan bisa masuk level 3 minggu ini.”ungkapnya
Editor: Asri N