Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, orang yang bunuh diri di Pacitan itu mayoritas disebabkan karena faktor ekonomi sulit, apalagi di masa pandemi ini dan juga karena sakit menahun nggak kunjung sembuh.
“Orang dengan kondisi sosial ekonomi rendah seperti nganggur, punya hutang gak punya duwet jadi kepala pusing dan putus asa itu rentan terpicu emosi untuk bunuh diri. Terkadang kalau tidak punya iman kuat, bunuh diri dianggap jalan keluar dari permasalahan yang tidak hilang di depan mata. Itu rata rata orang yang bunuh diri di Pacitan karena stres, depresi, sakit menahun dan tidak punya duwet.”kata Kapolres Wiwit
Secara terpisah Ni Made Dyah Rinawardani psikolog klinis RSUD Pacitan sempat dwawancarai GrinduluFM terkait tindakan bunuh diri mengatakan, sebenarnya pertolongan pertama pada bunuh diri dapat di mulai dengan diri sendiri.
D lanjutkan Ni Made, tidak semua orang yang melakukan tindakan bunuh diri itu memiliki ciri khusus. karena itu diharap keluarga di sekitar korban peka dengan keadaan sekitar agar dapat melakukan pencegahan.
“Yang bisa kita lakukan untuk membantu diri kita sendiri adalah sadari dulu apa yang sedang terjadi dengan memikirkan tringgernya apa, sensasi fisik dan emosi, harus bisa mengalihkan pikiran saat muncul pikiran untuk bunuh diri. Setiap orang bisa menjadi penolong pertama dan jangan remehkan kemampuan anda untuk menolong OKBD(orang dengan kecenderungan bunuh diri) dan mencegah bunuh diri. Agar tidak stres lakukan hobi anda dan mencari penghiburan.”pungkas Ni Made.
Editor : Asri Nuryani