Kasus DBD Mulai Menyerang Wilayah Kota, Dinkes Pacitan Foging Fokus Di Wilayah Rawan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Minggu, Desember 05, 2021

GrinduluFM Pacitan - Wilayah yang saat ini menjadi daerah endemis demam berdarah berada di wilayah Pacitan Kota. Tidak mau kecolongan seperti tahun tahun sebelumnya, Dinas Kesehatan menurunkan petugas foging ke sejumlah wilayah yang dilaporkan dari hasil pemeriksaan Penyelidikan Epidemiologi(PE) ada penderita. Dalam lakukan kegiatan foging, Dinas Kesehatan melibatkan petugas dari 24 Puskesmas di 12 Kecamatan. Sebab, petugas puskesmas lah yang lebih tahu mana saja titik lokus pengasapan yang memang perlu di lakukan dan berapa jumlah penderitanya.

“Penyelidikan epidemiologi itu dilakukan untuk mencari penderita atau tersangka DBD lain di sekitar tempat tinggal penderita(radius 100 meter). Makanya kita juga libatkan petugas Puskesmas. Selain itu juga kerjasama dengan Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mencegah penyebaran nyamuk aides aygepthy untuki menggerakan warga mau lakukan PSN.”kata drg. Farida 

Dikatakan Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) drg.Farida, selain pemberantasan sarang nyamuk, Dinas Kesehatan Pacitan juga lakukan pemberantasan melalui Foging. Dengan menggunakan peralatan lengkap petugas melakukan pengasapan ke rumah rumah warga.

Terdapat 122 warga se Kabupaten Pacitan yang terserang demam berdarah selama hampir setahun 2021. Jumlah itu hasil laporan dari 24 Puskesmas di 12 Kecamatan. Sedangkan selama dua bulan terakhir tahun 2021,Dinkes mencacat kasus baru 20 Penderita DBD.

“Dua bulan terakhir ini yang kita temukan di Desa Pacitan ada 51 penderita DBD dan Desa Tanjungsari ada 6 orang.Ini kasus yang di laporkan ke Dinkes dan sudah tahap Penyelidikan Epidemiolog(PE).”kata drg.Farida

Selain DBD untuk penyakit lingkungan yang di sebabkan nyamuk, penyakit cikungunya atau penyakit linu tulang juga harus jadi kewaspadaan.

Data itu menunjukan nyamuk aides aygepthy masih terus mengintai warga di Pacitan. Untuk itu warga diminta selalu waspada dengan menggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam mengantisipasi merebaknya kasus DB, sebab tindakan PSN itu yang dinilai paling ampuh ketimbang Foging (pengasapan).

Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan drg. Farida saat mengawal foging di Desa Sirnoboyo dan Desa Arjowinangun menjelaskan, serangan wabah demam berdarah di Pacitan diperkirakan akan terus bertambah mengingat intensitas hujan masih tinggi. Diperparah jika warganya ogah ogahan untuk menggerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk( PSN)di pekarangan rumah warga. Yang dimungkinkan jadi sarang nyamuk.

“Merebaknya kembali kasus DBD di musim peralihan musim kemarau ke musim penghujan kali ini kita dari Dinkes melakukan berbagai upaya pencegahan. Salahsatunya dilakukan foging seperti hari ini. Memang saat ini, perlu dalam satu lingkungan yang sudah ada warganya positip DBD untuk dilakukan pencegahan dan memang sudah perlu untuk kita waspadai serangan nyamuk aides aygepty ini. Yang terpenting kita, mau tidak mau harus bertindak terutamanya pemberantasan sarang nyamuk(PSN). Musim penghujan ini bukan saja DBD yang perlu kita waspadai. Serangan Diare juga harus kita waspadai pada musim hujan tiba,”jelas dokter gigi Farida.

Di tambahkan drg Farida Kepala Bidang P2PL Dinkes Pacitan, foging atau pengasapan tersebut menggunakan cairan insektisida di campur dengan solar. Tujuannya membunuh nyamuk dewasa. Diharapkan dengan pengasapan atau foging ini bisa menekan pertumbuhan nyamuk aydes aygepthy yang menyebabkan wabah DBD.

“Warga, saya harap tidak hanya mengandalkan foging untuk memberantas wabah Demam Berdarah Dengue. Namun masyakarat juga harus membiasakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama melakukan langkah 3 M yakni menguras menutup dan mengubur barang barang yang disukai nyamuk untuk berkembang biak.”pungkas drg Farida.

Editor : Asri Nuryani

Blog, Updated at: 13.57
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03