Untuk diketahui, Pelabuhan gelon di Desa Kembang itu mulai dibangun sejak tahun 2011 lalu.
“Perjuangan melalui daya upaya pemerintah kabupaten pacitan menyelesaikan pembangunan pelabuhan gelon terus dilakukan. Progres pelabuhan gelon itu adalah masih dalam ikhtiar kita karena memang sampai tahun 2021 kepastian hibah tanah yang dipergunakan untuk pelabuhan pada pemerintah pusat belum bisa diterima oleh pusat. Ini memang berlatar belakang dengan semangat di awal dulu, yang berharap hibah tanah segera di limpahkan adalah pemerintah pusat akan tetapi saat itu Pemerintah Daerah terkendala sertifikasi tanah. Nah, saat sekarang Pemerintah Daerah sudah siap sertifikasi tanahnya, malah Pemerintah Pusat yang belum siap menerima pelimpahan hibah aset tanah.”ungkap Wabup Gagarin saat dikonfirmasi GrinduluFM.
Ditambahkan Wabup Pacitan Gagarin, saat ini pihak Pemkab mengklaim rajin komunikasi dengan lintas Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat.
“Pada tahun 2022 kemungkinan masih menggantung progres pembangunan gelon, akan tetapi saya punya keyakinan aset tanah sudah bisa terlimpahkan ke Pemerintah Pusat. Begitu juga jalan masuk insyaallah walau dalam bentuk hanya beberapa meter ada.”jelasnya
Pelabuhan perintis gelon sebagai jalur distribusi barang dan niaga atau perdagangan itu digarap oleh Kementerian Perhubungan. Sedangkan kepala unit penyelenggara pelabuhan kelas III itu adalah Brondong, Lamongan. Kabarnya di awal dulu biaya fisik untuk membangun pelabuhan gelon 45 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara(APBN).
Masyarakat Pacitan menunggu kelanjutan pembangunan pelabuhan gelon, pada masa mandegnya pembangunan tak sedikit juga pejabat Negara yang meninjau ke lokasi. Tapi tanda tanda akan ada kelanjutan pembangunan tampaknya masih menggantung.
“Mudah mudahan dalam ikhtiar Pemkab ini ada progres. Harapan kita untuk akses jalan masuk ada tanda tanda dibangun lagi tahun 2022 ini.”pungkasnya
Editor : Asri Nuryani