Bambang Supriyoko Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pacitan menyebutkan, Penanaman porang di pacitan ternyata sudah lama sejak tahun 2011 sebelum jadi perhatian Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian, akan tetapi saat itu harga masih belum menjanjikan seperti sekarang ini. Awalnya porang ini hanya di tanam di bawah tegakan saja. Lama lama wargapun mulai tertarik untuk menanam porang di lahan khusus. Sesuai data dinas pertanian sudah ada sekitar seribu hektar lebih lahan porang di pacitan.
“Yang kita tahu persis porang di kabupaten pacitan sudah menggeliat. Porang ini sebenarnya sudah ada waktu belum jadi perhatian kementerian. Kita sudah mengembangkan di bawah tegakan.”kata Bambang saat dikonfirmasi.
Yang dikhawatirkan Kepala Dinas Pertanian, jika porang jadi tanaman unggulan, semua orang mulai berlomba lomba meluaskan tanam, justru akan berdampak pada harga penjualan jadi anjlok. “Kalau semua sudah tanam porang harapan saya tidak ada kesulitan di harga. Kalau semua tanam porang harga akan turun itu hukum pasar. Rangsangan petani akan kendor lagi tanam porang nanti. Jadi biarkan saja porang ini jadi tanaman bawah tegakan.”jelas Bambang.
Meskipun tanam porang mulai jadi rebutan warga untuk mendapatkan keuantungan dan mudahnya budidaya tanam porang di pacitan, dinas pertanian belum berencana memberikan bantuan bibit pada petani. Alasannya memberikan bantuan bibit itu harus bersertifikat.
Dilanjutkan Bambang Supriyoko, selama ini pacitan sudah identik dengan tanaman sengonnya, meskipun nantinya porang bisa semakin menggeliat tidak akan menjadi pesaing bagi sengon. Sebab porang ini lebih nyaman jadi tanaman di bawah tegakan kalau di pacitan. “Yang perlu jadi perhatian sekarang itu kembali ke harga jual, kalau pesaing sengon belum dna tidaklah, malah kelihatannya nyaman porang ini jadi tanaman di bawah tegakan.”tutur Bambang Supriyoko.
Lahan yang ada di pacitan memang sangat mendukung untuk budi daya tanaman porang. sebagai komoditas yang sekarang jadi rebutan, porang bisa menjadi pilihan untuk mendapatkan tambahan penghasilan. akan tetapi dari hasil cek lapangan, petani di pacitan lebih bertahan untuk tanam padi. “Namun mudahnya budidaya tidak masalah ya bagi petani mencoba menjadikan tanam porang sebagai komoditas unggulan. Mengembangkan jadi tanaman di bawah tegakan.”pungkas Bambang Supriyoko.
Editor : Asri Nuryani