Dampak Pandemi dan PPKM, Angka Kemiskinan dan Pengangguran Di Pacitan Terjadi Penambahan Sangat Tinggi !

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, September 01, 2021

Grindulu FM, Pacitan - Terpukulnya semua lini imbas dari massa pandemi Covid-19 dilanjutkan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata sangat berdampak pada meningkatnya angka pengangguran dan angka kemiskinan di Pacitan. 

Dikatakan Bagyo Trilaksono Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, dampak pandemic rentang tahun 2019-2021 kemiskinan sangat tinggi naiknya kemiskinan. Tahun 2019 kemiskinan di angka 13 persen masuk tahun 2020 naik menjadi 14 persen. Kondisi ini sama persis seperti angka kemiskinan lima tahun lalu. “Ini takut juga, masak untuk kembali turun harus nunggu 5 tahun lagi. Di pacitan rata rata penurunan kemiskinan setahun capai setengah persen. Kondisi Ini berat! Peningkatan kemiskinan selama pandemi dan PPKM capai 1 persen lebih itu hanya dalam waktu setahun lo. Biasanya kenaikan kemiskinan di pacitan hanya pada kisaran 0.5 persen saja.”kata Bagyo Trilaksono.
Dibenarkan Kepala BPS Pacitan Bagyo Trilaksono, sejak merebaknya pandemi Covid-19 dan diberlakukan perpanjangan Pembatasan masyarakat memang menyebabkan semakin dalamnya jurang ketimpangan antara orang kaya dan miskin. Diperparah lagi kondisi ekonomi ikut ikutan anjlok. “Seseorang dikatakan miskin oleh data survey BPS jika tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.”imbuhnya.

Efek dari Pandemi dan PPKM selain menyebabkan kemiskinan bertambah juga membuat tingkat pengangguran bergerak naik pada rentang setahun 2019-2020. Namun untuk kepastian data resmi masih akan menunggu rilis BPS Oktober mendatang. Secara gambaran umum sebelum adanya rilis resmi oktober mendatang, ada fenomena yang dilihat di lapangan dari hasil cek ke lapangan oleh petugas BPS yang awalnya tahun 2019 ke tahun 2020 dampak awal pandemi Covid-19 memang ada peningkatan pengangguran yang biasanya sekitar 0,9 persen setahun 2020 dampak meningkat 2,2 persen. “Sebelum merebaknya pandemi Covid-19 angka orang menganggur di pacitan itu hanya 3500, akan tetapi setelah pandemi dan dilanjutkan lagi PPKM, orang yang menganggur di Pacitan menjadi 8500 orang.” ungkap Bagyo Lanjut Kepala BPS Pacitan, ada fenomena menarik dari angka pengangguran yang ditemukan di lapangan setelah pandemi berjalan setahun lebih. Dimana sebagian orang yang sebelumnya masuk data survey berstatus menganggur sudah dapat pekerjaan. Kondisi tersebut diduga bisa mempengaruhi angka pengangguran turun pada tahun 2021.

Meski pekerjaan itu hanya serabutan atau bekerja membantu pekerjaan isteri atau suami tetap status orang tersebut tidak bisa lagi dimasukan menganggur. “Saat awal PPKM ada lonjakan orang menganggur, dugaan kami itu ada seperti pergerakan penduduk dari pusat kota dengan aktivitasnya yang dibatasi dan usaha semua ditutup pada pilih pulang kampung. Setelah pulang mereka nganggur. Terbukti itu dari rata rata jumlah rumah tangga bertambah.”ujar Bagyo.

Editor : Asri Nuryani

Blog, Updated at: 17.04
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03