Grindulu FM, Pacitan - Persoalan menurunkan angka kemiskinan menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi siapapun Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pacitan terpilih yang akan memimpin 638 ribu rakyat pacitan periode mendatang.
Mau tidak mau, persoalan dalam menurunkan angka kemiskinan, keberhasilan sektor pariwisata, sampai pada pencapaian IPM(Indeks Pembangunan Masyarakat) yang disyaratkan Pemerintah Pusat itu menjadi tolok ukur berhasil tidaknya saat habisnya masa jabatan periode kedua Indartato-Yudi Sumbogo memimpin Pacitan. Tentu dalam mencapai akhir masa jabatan periode kedua itu, keberhasilan bupati dan wakilnya bisa dibaca masyarakat melalui prestasi maupun kondisi perekonomian sekarang ini.
“Semua pekerjaan berat itu akan menjadi tugas penting dipundak bupati dan wakilnya yang baru nanti.”ujar Indartarto
Seperti diketahui, Analisis IPM dihitung sebagai rata rata geometric dari indeks kesehatan, pendidikan dan pengeluaran. Sedangkan hasil analisis IPM menunjukan bahwa selama kurun waktu 2016-2017 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Pacitan tunjukan perkembangan namun hanya sedikit. Capaian IPM tahun 2016 adalah 65,74 dan pada tahun 2017 sebsar 66,51 tidak berlebihan pula dengan alasan itu, Indartarto merasa belum memuaskan hati rakyat pacitan selama menjabat Bupati selama dua periode.
‘Jadi gini, masih banyak pekerjaan rumah. IPM kita harus meningkat tapi kenyataan IPM seperti itu, banyak faktor keberhasilan salahstunya SDM dan perilaku semuanya. Jadi PR kemiskinan memang masih jadi masalah bagi pemerintahan karena kemiskinan masing 13 persen. Sensus Kemiskinan yang dilakukan BPS awal Tahun 2021 nanti kemungkinan sudah barang tentu akan berpotensi tambah lagi akibat dampak pandemi Covid-19.”tutur Indartarto.
Ditambahkan Bupati Indartarto, Masalah kemiskinan Ini jadi perhatian prioritas nanti bagi siapapun yang akan memimpin Pacitan kedepan.
“Tujuan Pemerintah sudah jelas, bagaimana membuat kehidupan sejahtera, adem, ayem, tentrem rakyatnya.”tegas Bupati
Tidak berlebihan jika masalah kemiskinan masih menjadi Pekerjaan Rumah berat bagi siapapun Pemimpin Pacitan. Pasalnya, sesuai data BPS untuk Jumlah Penduduk Miskin di Pacitan memang masih cukup tinggi apalagi dengan adanya dampak covid-19 bisa jadi akan bertambah lagi. Untuk jumlah penduduk miskin(000) Tahun 2017 masih bertengger 85,26, lalu tahun 2018 mencapai 78,64 dan tahun 2019 diangka 75,86. Sedangkan Prosentase Penduduk Miskin(PO) Tahun 2017 mencapai 15,42 persen, tahun 2018 mencapai 14,19 persen . Sedangkan tahun 2019 mencapai 13,67 persen dari jumlah total penduduk pacitan 638.000.
Saat ditanya apa sukanya menjadi Bupati itu, jika bermanfaat untuk rakyat, lanjut Indartarto dengan nada berat. Karena itulah, Berada dipundak dan tangan Bupati dan Wakil Bupati baru nanti saya berharap bisa teratasi masalah kemiskinan di Pacitan yang setiap tahun masih saja menjadi ‘Lingkaran Setan”.
“Doa saya, rakyat pacitan hidupnya sejahtera, pendapatan lebih tinggi dan kantongnya tebal.”Lanjut Bupati
Jika sudah ditetapkan , indartarto dan Yudi Sumbogo akan menjabat sampai akhir masa jabatan di Maret 2021 mendatang.
Lanjut Bupati, sebenarnya pemerintahan itu menjalankan visi misinya di semua program sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pacitan.
Pekerjaan rumah lainnya bagi Bupati dan Wakil Bupati baru nanti adalah menuntaskan Pelabuhan Gelon. Padahal dengan terwujudnya pembangunan gelon itu, bisa memutar perekonomian rakyat pacitan dan juga menambah lapangan pekerjaan.
“Jadi gini, pedoman kita itu adalah bagaimana rakyat itu hidupnya sejahtera. Sejahtera itu ada ukuran nya yaitu pendidikan kesehatan dan tak lupa kantongnya tebal. Bagaimana kita membuat rakyat bahagia juga ada faktor pendukungnya, salah satunya terwujudnya pelabuhan gelon. Kalau pelabuhan gelon sukses bisa memutar perekonomian. Sehingga ujungnya masyarakat bisa ikut sejahtera.’ujar Bupati
Ditambahkan Bupati, hampir setiap tahun komunikasi dengan pemerintah pusat tak pernah henti dilakoni. Mengusulkan dan lagi lagi mengusulkan jadi agend arutin pemkab pacitan dalam upaya mengusulkan terwujudnya pelabuhan gelon, akan tetapi sampai hari ini ternyata belum berhasil. “Selama 10 tahun saya menjabat Bupati hasil menuntaskan pelabuhan gelon belum bisa memuaskan.”ujar Indartarto.
Karena dana APBD tidak mampu .sehigga konsultasi dengan Pemerintah Pusat menjadi satu satunya jalan yang memang harus dipilih dan dilakoni terus, tidak boleh bosan. Tapi memang faktanya sampai saat ini hasilnya belum memuaskan.
Lalu bagaimana dengan sektor wisata. Lanjut Bupati, itu harus menjadi konsep perioritas bagi Pemimpin Pacitan kedepan.
“Konsep semua program pemerintahan termasuk konsep pariwisata itu harus dengan basis masyarakat, karena tugas pemerintahan itu bagaimana bisa menyenangkan rakyat. Hal ini kembali pada sosok pemimpin kabupaten pacitan kedepannya.”Kata Indartarto
Selain itu pemimpin Pacitan yang baru nanti juga harus pandai pandai untuk bagaimana mengkombinasikan berbagai program antara Organisasi Perangkat Daerah satu dengan OPD lainnya untuk bisa selaras.
Untuk mewujudkan Pacitan bisa lebih baik lebih maju dari periode sebelumnya maka tata kelola pemerintahan harus di atur terutama penurunan kemiskinan karena angka kemiskinan masih cukup tinggi. Angka 13 persen dari jumlah total penduduk Pacitan itu masih butuh tantangan berat untuk menurunkan.
‘Ukuran sejahtera minimal ada tiga. Sudah barang tentu
akses kesehatan dan pendidikan tidak
dilupakan. Semua harus mendukung, tidak bisa pemerintahan berjalan sendiri.
Pentinglah kemudian bagaimana pertama bisa mewujudkan tatakelola pemerintahan
yg baik. Kalau semua sudah tertata lalu bagaimana membuat rakyat pacitan itu
makmur.
“Memang tidak mudah seperti membalikan telapak tangan untuk bisa membuat rakyat
makmur. Tapi setidaknya dengan perencanaan yang matang meski tidak sempurna ada
arah perubahan rakyat pacitan jadi makmur.Ini menjadi tantangan berat kedepan
bagi Pemimpin Pacitan yang akan terpilih dihati rakyat melalui coblosan 09
Desember mendatang.”pungkas Indartarto
Editor : Asrinuryani