Grindulu FM, Pacitan - Pemkab Pacitan mengambil langkah cukup berani di tengah Pandemi Covid-19 dengan melakukan uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka untuk tingkat SD/SMP. Rencana akan dilakukan dua minggu lagi dibulan September 2020.
Bupati Pacitan Indartato mengatakan, Kegiatan Belajar Mengajar tatap muka akan dilakukan di sekolah SD dan SMP berdasar hasil kajian Litbang. Ada dua Kecamatan yang dianggap layak untuk dijadikan ujicoba yakni Kecamatan Bandar dan Donorojo.
“Pertama ternyata murid murid itu 80 persen menginginkan masuk sekolah hasilnya, dan yang kedua dari sekolahan atau lembaga sekolah khususnya sd/smp sudah siap untuk melaksanakan kajiannya menghasilkan 98 persen. Artinya mereka sudah siap..Kalau dikaitkan dengan kondisi pacitan dengan penyebaran covid-19 alhamdulillah hari ini tinggal 3 pasien yang dirawat dan kesembuhan sudah 90 persen lebih segera pacitan jadi zona hijau. Kalau jadi hijau sudah barang tentu kita segera mengadakan prasimulasi dan simulasi terkait dengan pendidikan utamanya di daerah daerah yang kecamatannya sejak dulu zona hijau.contohnya di Kecamatan Bandar dan Kecamatan Donorojo.”Ujar Indartato
Indartato Bupati Pacitan
Jika saja ujicoba di dua kecamatan itu berhasil dan tidak ada efek negatif dengan munculnya klaster baru sekolah tatap muka maka tidak lama kemudian akan diteruskan untuk sekolah sekolah lain di wilayah kotapun juga akan dibuka kembali masuk sekolah.
Sementara dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan Daryono menegaskan,dengan hasil kajian litbang 80 persen anak anak dan orangtua pingin masuk sekolah lagi dan 98 persen lembaga sekolah siap, model pembalajaran akan dilakukan secara campuran seperti daring, tatap muka dan penugasan penugasan.
“Hari ini ada rapat hasil kajian untuk pelaksanaan anak anak atau sEkolahan dalam rangka untuk sekolah klasikal. Hasil kajian yang dilakukan oleh tim litbang sekitar 80 persen hingga 98 persen orangtua, masyarakat, guru, kepala sekolah setuju untuk dilakukan semacam pembelajaran klasikal.harapannya anak anak bisa sekolah kembali.”tegas Daryono.
Daryono Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pacitan |
Dengan adanya hasil kajian dengan Litbang tersebut Dinas Pendidikan sesuai arahan Bupati untuk melaksanakan persiapan menuju anak anak masuk sekolah. Untuk menuju kegiatan belajar tatap muka ditengah pandemi Covid-19 tersebut Diknas harus melibatkan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, masyarakat , pihak desa dan sekolah. Uuntuk itu lanjut Daryono, Diknas akan mengadakan diskusi lanjutan untuk menentukan sekolah mana saja di Kecamatan Bandar dan Kecamatan Donoojo yang siap dan dianggap laik bisa diajdikan tempat ujicoba sekolah tatap muka.
“Harapan bupati kemungkinan yang paling masuk akal untuk melaksanakan ujicoba sekolah tatap muka dizona hijau contohnya kecamatan donorojo dan kecamatan bandar. Lha itu nanti belum semua sekolah. Kita simulasi dulu beberapa sekolah, yang kita anggap aman dari sisi pendidikan maupun dari sisi masyarakat dan kesehatan.”tutur Daryono
Daryono menambahkan, yang menentukan sekolah mana saja yang siap sekolah tatap muka kembali, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang akan menentukan.
Selain itu Dinas Pendidikan juga akan melakukan kajian lanjutan terkait model pembelajarannya, batas waktu proses belajar mengajar dan kapasitas kehadiran fisik murid murid dalam sehari.semua masih akan dikaji dulu sebelum dimulainya uji coba dua minggu lagi.
Daryono juga menambahkan dalam proses belajar mengajar tatap muka itu tidak dibolehkan ada kantin buka dan siswa harus segera pulang kerumah masing masing setelah pembelajaran selesai dengan pengawalan antar jemput orangtua.
Sementara itu Bupati kembali menegaskan, dalam rencana uji coba sekolah tatap muka itu yang perlu di kaji lebih mendalam terkait perkembangan Covid-19 di Kabupaten Pacitan. Saat ini terang Indartato masih ada 47 swab yang belum keluar hasilnya, mudahan mudahan hasilnya semua negatip doa bupati.
Selain itu bupati mengeluarkan instruksi pada seluruh Aparatur Pemerintahan dari tingkat Desa/Kelurahan Camat agar lebih tertib dalam melaporkan warganya yang datang dari luar daerah.
Editor : Asri nuryani