Grindulu FM, Pacitan - Hasil Uji Laboratorium Pasien Dalam Pengamatan (PDP)
atas nama Ny.x yang dirujuk ke Rumahsakit
dr. Iskak Tulungagung tak kunjung keluar.
Ratna Susy Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan foto :Grindulufm-asri |
Disampaikan Ratna Susy Rahayu Kepala Bidang (Kabid)
Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan, hasil uji laboratorium belum bisa diambil. “karena dimungkinkan banyaknya antrean
sample yang harus diuji dan satu sample butuh proses waktu lama, saat ini kita masih
menunggu. Memang molor dari jadwal semestinya kan idealnya uji lab keluar hasilnya cukup empat (4) hari.”Terang Ratna.
Sebelumnya PLT Dinas Kesehatan Dokter Hendra Purwaka pernah berujar kalau
hasil lab sudah jadi 19 maret 2020. Namun karena terkendala banyaknya sample
yang dikirim maka kemungkinan proses uji lab mengalami keterlambatan.
“kita mengirim sample pasien PDP ke Laboratorium
Balitbangkes Kemenkes RI. Idealnya 4 hari jadi. Sekarang ini kita terus
proaktip telpon menanyakan hasil dan koordinasi dengan Pemprov Jatim juga
Rumahsakit Tulungagung terkait hasil Lab.”Imbuh Ratna.
Bagi keluarga yang bagian dari anggota keluarganya masuk
status ODP, PDP, ODR diminta agar melakukan isolasi mandiri. Membatasi kegiatan diluar dirumah, jaga jarak saat komunikasi dan pola hidup sehat bersih dijaga. Pola
makan gizi seimbang juga harus diterapkan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Seperti diketahui, 51 orang dikabupaten pacitan dinyatakan
ODR (Orang Dalam Resiko). Dinas kesehatanpun saat ini aktip monitor warga
pacitan yang baru pulang dari daerah terjangkit atau pernah kontak dengan terinfeksi
. Dinas Kesehatan kerjasama dengan Pengusaha Travel dan Syahbandar juga
Pengusaha bus serta Bhabinmas,Kamtibmas, Camat, Kepala Desa/Kelurahan untuk
mendata siapa saja warga pacitan yang baru pulang dari Luar Ngeri maupun dari
wilayah terpapar dan terjangkit.
Peningkatan ODR ini menurut ratna karena “masyarakat pacitan
itu mobilitas nya tinggi. Banyak tenaga
kerja yang bekerja diluar kota .Ini yang kita pantau. Ada juga anak anak yang diminta belajar
dirumah malah dibuat mudik, ini juga potensi beresiko.” Ujarnya.
Editor : asri nury