Hasil Uji Laboratorium PDP Tak Kunjung Keluar, Dinkes: Masih Nunggu Antrean

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Maret 20, 2020

Grindulu FM, Pacitan - Hasil Uji Laboratorium Pasien Dalam Pengamatan (PDP) atas nama Ny.x yang dirujuk ke Rumahsakit dr. Iskak Tulungagung tak kunjung keluar.
Ratna Susy Kabid Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan
foto :Grindulufm-asri
Disampaikan Ratna Susy Rahayu Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes Pacitan, hasil uji laboratorium  belum bisa diambil. “karena dimungkinkan banyaknya antrean sample yang harus diuji dan satu sample butuh proses waktu lama, saat ini kita masih menunggu. Memang molor dari jadwal semestinya kan idealnya  uji lab keluar hasilnya cukup empat (4) hari.”Terang Ratna.

Sebelumnya PLT Dinas Kesehatan  Dokter Hendra Purwaka pernah berujar kalau hasil lab sudah jadi 19 maret 2020. Namun karena terkendala banyaknya sample yang dikirim maka kemungkinan proses uji lab mengalami keterlambatan.

“kita mengirim sample pasien PDP ke Laboratorium Balitbangkes Kemenkes RI. Idealnya 4 hari jadi. Sekarang ini kita terus proaktip telpon menanyakan hasil dan koordinasi dengan Pemprov Jatim juga Rumahsakit Tulungagung terkait hasil Lab.”Imbuh Ratna.

Bagi keluarga yang bagian dari anggota keluarganya masuk status ODP, PDP, ODR diminta agar melakukan isolasi mandiri. Membatasi kegiatan diluar dirumah, jaga jarak saat komunikasi dan pola hidup sehat bersih dijaga. Pola makan gizi seimbang juga harus diterapkan untuk menjaga daya tahan tubuh.

Seperti diketahui, 51 orang dikabupaten pacitan dinyatakan ODR (Orang Dalam Resiko). Dinas kesehatanpun saat ini aktip monitor warga pacitan yang baru pulang dari daerah terjangkit atau pernah kontak dengan terinfeksi . Dinas Kesehatan kerjasama dengan Pengusaha Travel dan Syahbandar juga Pengusaha bus serta Bhabinmas,Kamtibmas, Camat, Kepala Desa/Kelurahan untuk mendata siapa saja warga pacitan yang baru pulang dari Luar Ngeri maupun dari wilayah terpapar dan terjangkit.

Peningkatan ODR ini menurut ratna karena “masyarakat pacitan itu mobilitas nya tinggi. Banyak tenaga  kerja yang bekerja diluar kota .Ini yang kita pantau.  Ada juga anak anak yang diminta belajar dirumah malah dibuat mudik, ini juga potensi beresiko.” Ujarnya.




Editor : asri nury

Blog, Updated at: 14.13
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03