“Salah satu keberhasilan hilirisasi yang menonjol pemanfaatan mangrove sebagai bahan pewarna alami untuk kerajinan batik. Disini ada hilirisasi mangrove pewarna dari mangrove untuk batik sudah masuk catalog international brand sudah cukup lama,”tegasnya.
Hilirisasi ini terus didorong karena hilirisasi ini penting supaya masyarakat menyayangi mangrove, mereka tahu bahwa nilai tambahnya banyak.
“Jadi kita lakukan hilirisasi itu sesuai dunia usaha industri supaya sama-sama mendapatkan manfaat. ketika kita menanam mangrove nelayan juga bisa merasakan manfaatnya. Lalu bagaimaa dengan UKM, nanti kita lihat banyak sekali hilirisasi dari mangrove yang sudah dihasilkan oleh UKM-IKM juga oleh masy tani hutan mereka juga sudah berikan nilai tambah mangrove dijatim,”terang Khofifah usai meninjau hutan mangrove di Pacitan, Senin (22/25/2025).
Selain menjaga kawasan pesisir dari ancaman abrasi, hilirisasi ini membuka peluang ekonomi baru bagi nelayan, pelaku UMKM, serta industri kecil menengah (IKM) yang berada di sekitar kawasan hutan mangrove. Pengelolaan mangrove dari hulu hingga hilir dapat memperkuat daya dukung lingkungan secara signifikan.
Selain batik, mangrove kini mulai dikembangkan menjadi berbagai produk olahan pangan yang inovatif, seperti yang sudah kita lihat dan rasakan juga di deretan tenda bazaar tadi, ada air nira, madu dan batik dengan pemanfaatan Mangrove.
“Kita berharap festival mangrove-9 ini akan menguatkan kita pada keekosistem alam kita daya dukung alam dan daya dukung lingkungan maka kita berseiringkan dengan pemberian peralatan untuk bersih-bersih sampah” tutup Gubernur Khofifah.
\ Reporter:Asri

