Hal tersebut diungkapkan, Komandan Kodim 0801/Kabupaten Pacitan, Letkol Arh. Imam Musahirul saat temu kenal dengan sejumlah awak media di Makodim, Selasa (16/12/25).

Kondisi tersebut menjadi hambatan nyata bagi keberlangsungan operasional Koperasi Desa Merah Putih jika tidak ditangani dengan pendekatan yang tepat.

Lambatnya proses pembangunan koperasi merah putih di Kabupaten Pacitan disebabkan sejumlah kendala lapangan, terutama masalah kesiapan lahan.

“Koperasi ini sudah berjalan, kebetulan di tempat kita di pacitan cuma memang ada beberapa desa yang saya masih berusaha mencari lokasi,”ujarnya.

Pembangunan koperasi desa merah putih saat ini untuk tahap pertama mulai 20 lokasi. Kemudian tahap dua sebanyak 30 lokasi.Tahap selanjutnya sebanyak 35 lokasi. Berikutnya tahap kelimanya nanti 57, tapi dari 57 lokasi ini masih kesulitan mencari lokasi.

“Untuk sulitnya mencari lokasi lahan ini kita masih koordinasi dengan pemda,”jelasnya.

Menurut Dandim Imam harusnya 2026 sudah selesai targetnya tapi kondisi tipologi dan geografis wilayah pacitan diakuinya memang agak berat.

Beberapa desa juga berada di kawasan pegunungan atau hutan, yang secara regulasi tidak mudah untuk dialihfungsikan menjadi lokasi usaha produktif. Tapi sesulit apapun tetap dilaksanakan namanya program nasional harus di sukseskan.

“Seharusnya lahan itu kita bangun sudah siap tapi pada kenyataan di 47 desa itu sulit mencari lahan, kalau memang tidak ada lokasi, lapangan bola juga silahkan saja boleh asalkan musyawarah desa (musdes),”imbuhnya.

Dandim menegaskan koperasi desa ini merupakan kepentigan bersama. Kalau di prosentase Pacitan sudah lebih baik karena dari 172 desa, hanya 47 yang masih lambat disebabkan kesulitan lahan.

“Saya optimis target 172 koperasi desa nanti bisa terpenuhi. Program strategis nasional ini bagus untuk perputaran ekonomi diwilayah kita, jadi harus kita sukseskan,”harapnya.

Reporter:Asri