BMKG menyampaikan puncak hujan di Bulan Desember adalah 20 persen puncaknya, sedangkan puncak ada di Bulan Januari yang mencapai 58 persen dan di Februari 22 persen.
“Kita bicara skala Jawa Timur melalui BPBD, mengadakan operasi modifikasi cuaca. Ketika bmkg ada peringatan dini siklon, kita sudah modifikasi cuaca, insyaallah sampai 31 Desember 2025, OMC lanjut terus sesuai situasi yang ada yang fungsinya untuk memecah awan sehingga hujan masih tetap ada tapi tidak terus menerus intensitasnya, bisa ditekan,”jelasnya.
“Early warning system (EWS) kita masih aman, semua masih dalam kondisi norbal bisa dipantau dari kantor,”ujar Erwin.
Diketahui, hujan deras beberapa jam terjadi pada Jumat malam di Pacitan sempat menyebabkan sejumlah titik di wilayah pacitan kota tergenangi air. Tumpukan sampah plastik sangat mencemari lingkungan, termasuk mengakibatkan banjir kota. Oleh karena itu, bupati Aji mengajak masyarakat Pacitan untuk mengurangi penggunaan plastik dan tidak sembarangan membuang sampah agar air sungai bisa mengalir tanpa hambatan.
Bupati Aji juga mengajak masyarakat Pacitan untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana.
“Bismillah Kabupaten Pacitan senantiasa dalam kondisi aman dan terjaga, serta masyarakat diberi keselamatan dari segala potensi bencana,”doa bupati Aji.
Kepala BPBD Pacitan Erwin menambahkan, meskipun musim penghujan bulan ini akan tetapi tidak terjadi hujan intenistas tinggi dengan waktunya sekian lama yang nanti bisa mengakibatkan bencana.
“Kenapa dilakukan operasi modifikasi cuaca karena kalau kita biarkan hujan akan lebih luar biasa besar hujan inid mapaknya akan lebh luar biasa. Dari awal sudah diatur hujannya melalui modifikasi,”lanjutnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung wisata ke Pacitan pada musim liburan akhir tahun dan tahun baru 2026 dengan menginduk pada pos yang sudah ada. Disisi lain juga menurunkan Tim Mobile yang akan dipimpin kepala BPBD dan Kabid langsung.
“Kita siagakan Tim Mobile berkeliling ke sejumlah wilayah rawan selain menyiagakan petugas piket bergantian jaga 1x24 jam di kantor BPBD. Puncaknya pada tanggal 25-26. Hari-hari libur memang untuk intensitasnya kita tambah.
Operasi Modifikasi Cuaca terus dijalankan sebagai langkah mitigasi untuk menekan potensi hujan intens di wilayah rawan bencana.
“Pemprov Jatim bersama BMKG dan BPBD juga memperkuat pemantauan pertumbuhan awan serta kesiapsiagaan di lapangan,demi meminimalkan risiko banjir hingga longsor dan menjaga keselamatan masyarakat di tengah cuaca ekstrem,”pungkasnya.
Reporter:Asri


