Jalur utama menuju kota kecamatan jauh dari kata sempurna. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak diusia sekolah harus merasakan getirnya kehidupan.
“Warga harus memutar untuk kerumah warga dusun ketro lingkungan mbengkak, jalur memutar itu terpaksa menjadi pilihan karena memang itu yang paling pendek jarak tempuhnya,”ujar Kuluh warga Dusun Krajan.
Program TMMD ke-126 difokuskan untuk membantu percepatan jalan, jembatan yang menjadi penghubung antar dusun dan kecamatan tanpa melupakan tugas utama TNI.
Jalur ini sangatlah penting bagi 6400 jiwa warga Desa Petungsinarang. Sebab merupakan akses utama untuk membawa hasil perkebunan dan pertanian. Selain itu bermanfaat untuk memperpendek jarak tempuh kala warganya sakit dan harus dibawa berobat ke layanan kesehatan Puskesmas.Dengan infrastruktur yang lebih mata pencaharian warga ini potensi untuk dikembangkan.
“Bersyukur saya, jalur TMMD yang dibuka itu memperpendek jalur, jadi untuk manfaat yang sesunguhnya lahan tidur disitu sekitar puluhan hektar itu sudah berpuluh puluh tahun tidak digunakan karena tidak ada akses, jadi membuka ekonomi kami. Kami jalan ke kecamatan tegalombo menuju puskesmas dan sekolah, dulu harus melingkar lewat Desa Kebondalem yang jaraknya 21 kilometer. Dengan terbukanya jalur oleh TMMD sekarang hanya 4,5 kilometer sudah sampai,”ujar Satiman Sekretaris Desa Petungsinarang, Selasa (4/11/2025).
TMMD ke-126 tersebut Membuka jalur antar kecamatan yag dulu buntu sehingga kalau akan ke wilayah kota kecamatan harus melingkar lewat dusun nggrenjeng kebondalem lalu ngreco baru nyampek Tegalombo.
“Sekarang setengah kilo dari tempat penduduk bertempat tinggal di dalam hutan sudah sampai ke jalur Provinsi yang Desa Ngreco Tegalombo. Dengan adanya program TMMD buka akses jalan buntu bisa nyambung itu sekarang.”lanjut Satiman.
Yang terpenting bagi warga dari program buka akses jalur buntu itu memperpendek jarak tempuh, selain juga membuka lahan tidur jadi produktif.
Alhamdulillah dengan adanya program TMMD, karena membuka akses. Lahan tidur seluas 34 hektar sudah ada sekitar 50 an tahun lebih belum pernah digunakan hanya semak belukar dengan adanya akses buka jalur sudah dirintis semua ditebangi akan diganti lahan produktif yang berpuluh tahun belum pernah dijamah manusia itu disulap jadi kebun pohon durian, alpukat dan ditanam pohon maoni, sengon, serta kamelia.
“Warga Desa Petungsinarang sebanyak 6 ribu 400 jiwa dengan jumlah 2469 KK dan 1840 rumah ini sekarang akan menempuh jarak tempuh 4 kilometer saja jika hendak ke pasar atau ke kecamatan Bandar maupun Tegalombo, sebelumnya warga harus menempuh jarak 21 kilometer,”lanjut Satiman.
Selain membuka akses jalan baru sepanjang 2000 meter, Talud, jembatan, TNI juga memberikan pengobatan secara gratis, sosialisasi stunting, dan merehab mushola, RTLH, pemasangan PJU, pengaspalan jalan 1 Km serta memperkokoh Kemanunggalan TNI dengan rakyat guna mewujudkan RAK Juang yang tangguh.
Reporter:Asri


