Kegiatan tersebut di hadiri Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan Kemenparekraf, Dr. Dadam Mahdar, M.Hum, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Ketua DPRD Kabupaten Pacitan Arif Setia Budi, hadir pula Matheus Wasi Bantolo, dosen, seniman dan intelektual tari Insitut Seni Indonesia (ISI) Solo.
“Kenapa kami mengadakan Workshop Strategi Pemasaran Kreatif Untuk Pegiat Seni Rupa dan Seni Pertunjukan ini, karena Pacitan ini sudah menjadi gudangnya seniman. Pak SBY, beliau ini seniman ternama di Indonesia maupun luar negeri untuk hasil seni lukisnya, termasuk di Pacitan juga sudah sering adakan pertunjukan, kemaren pak bupati luar biasa viral dengan festival ekspedisi merah putih,”ucapnya.
“Dengan workshop ini kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih sehingga harapan setelah workshop para pelaku seni akan dapat pencerahan dan bisa lebih baik karyanya, lebih dikenal dan laku di dunia,”ujarnya.
Industri kreatif lanjut Aji, tidak dibatasi dengan segala kekurangan infrastruktur, ia yakin Pacitan itu bisa terkenal dengan karya seniman-seniman pacitan dan itu akan membawa nama baik Pacitan. Dalam hal ini sudah dibuktikan dengan hasil karya seniman pacitan, dicontohkan pak SBY, kolaborasi dengan seniman Jerman ternyata dapat apresiasi international.
Mengakhiri sambutannya, Bupati Aji curhat seniman Pacitan itu “meri” alias cemburu dengan seniman solo dan jogja karena seniman solo dan jogja memiliki rumah seni tapi untuk seniman pacitan itu masih kost seloroh bupati.
“Hal ini sering kami diskusikan dengan yang hadir disini, bagaimana mimpi kami para seniman Pacitan untuk punya rumah sendiri untuk memamerkan hasil karya dan pertunjukan menyatu dengan pengunjung. Itu tetap jadi doa kita bersama mudah-mudahan Indonesia ekonominya membaik terus sehingga seniman pacitan punya rumah seni terwujud. Tidak hanya itu saja, Bupati juga berangan ada dinas khusus Ekonomi Kreatif (Ekraf) di birokrasi Pemkab Pacitan,”tutupnya.
Reporter: Asri


