52 Anak Putus Sekolah Ditampung di Sekolah Rakyat SRMA 46 Pacitan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Rabu, Oktober 01, 2025

GrinduluFM Pacitan - Sebanyak 52 anak dipastikan putus sekolah di Kabupaten Pacitan dengan berbagai alasan seperti kesulitan biaya kini menyusul pada gelombang 1 tahap II gabung di Sekolah Rakyat SRMA 46 Pacitan. Mereka menyusul 100 siswa SRMA 23 yang sudah masuk sejak pertengahan Juli lalu.

Plt Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna mengatakan, SRMA 46 Pacitan lokasinya berada di gedung BLK dan resmi memulai MPLS 2025 per tanggal 30 September. Adapun untuk 100 siswa SRMA 23 menempati Panti Werda.

“Tanggal 30 September, kita mengadakan MPLS atau pengenalan sekolah SR gelombang 1 tahap 2. Siswa baru gelombang 2 ini anak-anak yang pasti putus sekolah beda dengan gelombang pertama yang perekrutan sebelum penerimaan baru sekolah umum,”ujarnya.

Ditambahkan Khemal, yang direkrut pada tahap II ini anak-anak yang benar-benar putus sekolah. Dipacitan selama ini kendalanya bagaimana mengedukasi orang tua wali murid agar putra putrinya yang putus sekolah mau untuk sekolah kembali.

“Poin penting jika kita berpikir pendidikan itu yang jadi kendala di biaya sehingga SR ini anomali ternyata masih sulit untuk mencari siswa, jadi bisa kita simpulkan tidak selalu masalah biaya menjadi permasalahan anak putus sekolah di Pacitan,”ujarnya.

Harapannya pembelajaran berjalan baik dan permasalahan klasik anak anak “ketergantungan gaget” dikurangi. “Jadi fokus kami mereka tidak pegang hp”lanjutnya.

Rencana Dinsos mau mengundang siswa, dan ortu untuk mengetahui lingkungan sekolah SR itu seperti, dan lingkungan asrama itu seperti apa.

Khemal memastikan untuk sarana prasaran SR di Pacitan dalam kondisi cukup baik, mulai dari guru, wali asrama, wali asuh, dan kondisi gedung sekolah semua siap.

“Tanggal 30 September MPLS, setelah nya kita ingin mengedukasi ortu bagaimana sistem sekolah dengan gunakan asrama karena inikan belum terbiasa di pacitan di satu sisi bagaimana ortu teredukasi akan mengurangi beban ortu. sisi lain siswa karena belum bisa jauh dari ortu dan sistem disiplin di sekolah SR merasa kurang nyaman, makanya kami perlu edukasi ortu bahwa niat pemerintah itu baik,”terangnya.

Reporter: Asri

Blog, Updated at: 11.52
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03