Plt Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna mengatakan, SRMA 46 Pacitan lokasinya berada di gedung BLK dan resmi memulai MPLS 2025 per tanggal 30 September. Adapun untuk 100 siswa SRMA 23 menempati Panti Werda.
“Tanggal 30 September, kita mengadakan MPLS atau pengenalan sekolah SR gelombang 1 tahap 2. Siswa baru gelombang 2 ini anak-anak yang pasti putus sekolah beda dengan gelombang pertama yang perekrutan sebelum penerimaan baru sekolah umum,”ujarnya.
“Poin penting jika kita berpikir pendidikan itu yang jadi kendala di biaya sehingga SR ini anomali ternyata masih sulit untuk mencari siswa, jadi bisa kita simpulkan tidak selalu masalah biaya menjadi permasalahan anak putus sekolah di Pacitan,”ujarnya.
Harapannya pembelajaran berjalan baik dan permasalahan klasik anak anak “ketergantungan gaget” dikurangi. “Jadi fokus kami mereka tidak pegang hp”lanjutnya.
Rencana Dinsos mau mengundang siswa, dan ortu untuk mengetahui lingkungan sekolah SR itu seperti, dan lingkungan asrama itu seperti apa.
Khemal memastikan untuk sarana prasaran SR di Pacitan dalam kondisi cukup baik, mulai dari guru, wali asrama, wali asuh, dan kondisi gedung sekolah semua siap.
“Tanggal 30 September MPLS, setelah nya kita ingin mengedukasi ortu bagaimana sistem sekolah dengan gunakan asrama karena inikan belum terbiasa di pacitan di satu sisi bagaimana ortu teredukasi akan mengurangi beban ortu. sisi lain siswa karena belum bisa jauh dari ortu dan sistem disiplin di sekolah SR merasa kurang nyaman, makanya kami perlu edukasi ortu bahwa niat pemerintah itu baik,”terangnya.
Reporter: Asri

