Tidak sedikit konsumen rumah tangga yang kecele balik kucing dengan gas kosong saat mau membeli gas subsidi di beberapa warung pengecer.
Kondisi sulitnya gas yang dialami warung pengecer di Lingkungan Ngampel Kelurahan Ploso beberapa bulan terakhir ini sudah mendapat respon dari Dinas Perdagangan untuk segera dilakukan pengecekan.
“Hasil konfirmasi kami ke SPBE, hari ini Senin 4 Agustus 2025, kenapa telat datang Gas 3 kg Kesejumlah Warung karena telat datang pendistribusia. Karena di SPBE harus antri dulu untuk pengisisnanya kemungkinan smapenya ke pangkalan agak terlambat karea antri tadi.”ujarnya.
Namun warga diminta melaporkan pengecer atau warung yang menjual gas LPG (Elpiji) tiga kilogram di atas harga eceran tertinggi(HET). Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Acep Suherman, menyusul keluhan warga terkait sulitnya gas 3 kg dicari dan harga gas yang melampaui ketentuan resmi.
“HET gas elpiji tiga kg atau gas melon di wilayah Pacitan telah ditetapkan Rp18.000 per tabung. Jika ada temuan penjualan di atas harga tersebut, warga diimbau untuk melaporkannya agar bisa ditindak karena tidak dibenarkan.” tegas Acep.
Reporter: Asri