Hingga sehari menjelang penutupan, baru lima calon siswa yang mendaftar.
Padahal, pemerintah pusat telah memberikan kuota tambahan sebanyak 100 tidak sekolah dan putus sekolah.
’’Kami terus melakukan identifikasi dan penyisiran melalui pendamping PKH serta koordinasi dengan kecamatan,’’ ujarnya, Kamis (17/7).
Khemal menyebut pihaknya juga sedang mencocokkan data Dapodik milik dinas pendidikan dan Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Sekolah Rakyat di Pacitan tersebut sesungguhnya bertujuan agar anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah pada tahun ajaran ini bisa segera dijaring.
’’Kami juga mencari murid yang DO atau putus sekolah pada satu hingga dua tahun terakhir,’’ tandasnya.
Diprioritaskan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya mereka yang pernah putus sekolah.
Untuk gelombang pertama sudah terpenuhi 100 siswa yang kini para siswa siswi sudah berada di Asrama.
Diketahui, Pemerintah menyediakan fasilitas pendidikan secara gratis, mulai dari proses pendaftaran, biaya asrama, sekolah, seragam, hingga biaya hidup sehari-hari seperti makan dan kebutuhan pokok lainnya.
Reporter:Asri