Budiyanto Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan mengatakan kepada para guru di Pacitan bahwa pendidik itu yang terpenting harus ikhlas dan tulus.
Namun, yang menjadi pertanyaan masih adakah sekarang ini ditemukan pendidik yang ikhlas dan tulus. Seandainya pun ada, tentu seribu satu.
“Pendidik harus selalu siap adaptif transformatif akan tetapi yang paling penting ketulusan dan keikhlasan,”pintanya.
Kedua, ikhlas itu tidak pamrih. Amalan seorang guru dikategorikan ikhlas jika dalam melaksanakan amalnya ia tidak mengharapkan untuk mendapatkan sesuatu, seperti pangkat, jabatan, atau kedudukan (QS al-Insan: 9).
Ikhlas dan tulus merupakan satu karakter utama guru hebat yang penuh inspirasi. Ikhlas dan tulus harus menjadi karakter seorang guru.
“Mudah diucapkan kata ikhlas ini namun sulit diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Hanya sekedar menata niat saja sudah sulit.”ucapnya.
“Makna ikhlas itu akan menumbuhkan rasa ketulusan hati yang dalam dan menjadikan apa yang disampaikan guru mudah dipahami dan diterima serta diamalkan oleh peserta didik.”pungkasnya.
Siapa guru yang ikhlas itu? Ali bin Abi Thalib RA berkata, "Orang yang ikhlas adalah orang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima Allah SWT."
Sementara menyikapi adanya rencana pemerintah dengan kurikulum baru, Budiyanto berpesan agar guru tidak panik. Guru harus siap bersegera menyesuaikan terhadap kebijakan baru.
“Kurikulum baru seharusnya disikapi dengan bijak karena itu dianggap yang terbaik bagi anak didik kita dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan. Saya kira kebijakan pusat sesuatu yang harus kita laksanakan itu mandatori.”tutupnya.
Reporter:Asri