Setidaknya dari beberapa jenis alat kontrasepsi yang disediakan Pemerintah gratis untuk para aseptor di Pacitan terbanyak gunakan implan mencapai 1.288 aseptor.
“Partisipasi serta variasi kontrasepsi bagi perempuan lebih banyak dibandingkan dengan kontrasepsi bagi pria. KB implant memiliki kandungan hormon progesterone dengan bentuk tabung seperti korek api ini ternyata paling dimintai, aseptor mencapai 1.288 orang,”ucapnya.
Memperingati Hari Kontrasepsi sedunia tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 26 September, Pemerintah Kabupaten Pacitan melalui Dinas PPKB dan PPPA Pacitan mengingatkan kembali bahwa kontrasepsi tidak hanya diidentikan dengan urusan perempuan saja akan tetapi juga menjadi urusan laki-laki.
Di Pacitan untuk target KB sudah melebihi 100 persen. Namun partisipasi KB pria masih perlu digenjot lagi.
“Hingga saat ini, angka partisipasi serta variasi kontrasepsi bagi pria di Pacitan masih sangat lambat. Mengutip data KBPP alat kontrasepsi pria masih terbatas pada dua pilihan yaitu kondom dan metode pria (MOP) atau lebih dikenal istilah sterilisasi vasektomi. Selama tahun 2024, hanya ada 4 laki-laki sebagai aseptor MOP, mereka pada mundur sebelum mencoba.”lanjutnya.
Ditekankan Jayuk, perencenaan keluarga merupakan poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah dengan perencanaan keluarga yang matang termasuk kemampuan untuk merencanakan kehamilan dalam memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan.
“Pada hari kontrasepsi sedunia ini, saya mengingatkan kembali untuk pasangan suami istri harus punya perencanaan untuk mengatur jarak kelahiran kemudian kapan harus hamil tidak terlalu tua dan juga tidak terlalu muda, jaraknya setidaknya 3 tahun, jangan baru 2 tahun sudah punya adik lagi. Seperti itu.”pungkasnya.
Reporter:Asri