Namun nomor urut bagi kedua paslon tampaknya tidak terlalu penting. Karena kedua paslon saat dihubungi tidak mematok keinginan harus dapat nomor berapa. Tampaknya, kedua paslon telah merancang strategi untuk menang ketimbang memikirkan soal nomor urut.
Pasangan Ronny Wahyono – Wahyu Saptono Hadi menginginkan nomor yang terbaik menurut Gusti Allah SWT.
“Kita pasrahkan kepada Gusti Allah SWT yang terbaik,”ucap Ronny Wahyono
Menurut Ronny, terpenting adalah bagaimana Ramah bisa menyampaikan visi dan program kerja kepada masyarakat Pacitan dan membawa perubahan positif bagi Pacitan,” ujar Ronny saat dhubungi Senin (23/9/2024).
Sementara pasangan Indrata Nur Bayuaji-Gagarin Sumambrah melalui Ketua Tim Pemenangan Arif Setya Budi menyatakan, semua sama saja, nomor 1 siap dan nomor 2 juga siap.
“Semua sama saja, karena nomor 1 dan 2 semua ada filosofinya tergantung yang menafsirkan, kami pasrahkan pada Kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.”ucapnya.
Paslon Aji-Gagarin tidak mengutamakan nomor urut, yang diutamakan bagaimana program-program unggulan yang mereka tawarkan, termasuk membuat Pacitan semakin sejahtera bahagia.
Sementara KPU mengatur kendaraan yang dapat masuk ke halaman Ghasibu hanya satu maksimal dua itupun sifatnya droping calon atau isteri calon. Untuk yang lain dijalan, di Perusda bila memungkinkan di SMP 1.
Proses pengambilan nomor urut sesuai penjelasan Divisi Teknis KPU Agus Susanto, kedua paslon akan mengambil nomor yang sudah disiapkan KPU, nomor 1 sampai dengan nomor 14. Yang akan mengambil nomor duluan Cawabup Wahyu disusul Gagarin satu sampai 11.
Pengambilan nomor itu untuk menentukan siapa yang berhak mengambil duluan nomor undian nomor urut.
Disediakan nomor urut 1 sampai 14 yang mengambil calon wakil bupatinya berdasarkan wakil bupati yang mendaftar ke KPU duluan yaitu cawabup Wahyu terus baru kemudian Pak Gagarin. Dibuka nomornya kedua cawabup tersebut kemudian akan diaduk. Nomor yang paling kecil dari nomor 1 sampai 14 tadi itu yang punya hak mengambil nomor urut terlebih dahulu.
Setelah diaduk yang kecil siapa berhak mengambil nomor urut terlebih dahulu. Yang mengambil nomor urut adalah calon bupatinya. Calon wakil bupatinya untuk mengambil nomor urut, calon bupatinya mengambil berdasarkan nomor terkecil tadi, setelah diambil maka itu yang akan menjadi nomor urut. Karena hanya dua berarti langsung terlihat begitu siapa yang duluan melihat. Kalau ternyata yang diambil nomor 1 maka pasti yang pengambilan berikutnya nomor 2 atau sebaliknya. Setelah pengambilan nomor urut selesai langsung dituangkan dalam SK Penetapan nomor urut dan rapat pleno terbuka selesai, baru diluar rapat pleno terbuka, paslon diberikan kesempatan untuk sambutan dengan waktu yang sama dilanjutkan deklarasi damai dipimpin Ketua KPU.
Reporter:Asri