Kabupaten Pacitan menjadi daerah terparah dilanda air bersih jika musim kemarau tiba. Tak heran, kekeringan merupakan bencana alam yang tak pernah usai, 'bak lingkaran setan' tiap masuk kemarau di wilayah Pacitan terus ada saja yang terdampak krisis air bersih.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan menyebutkan, hingga Hari ini Rabu, 24 September 2024 sudah ada 23 Desa yang mengajukan permintaan did roping air bersih.
“Sampai hari ini sudah ada 23 desa yang meminta di dropping air bersih sesuai laporan masuk ke BPBD,”sebut Radite Suryo Anggono Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan.
Terkait ketersediaan ait bersih diklaim tidak masalah, masih sangat mencukupi jika dilihat dari jumlah desa yang meminta bantuan dropping.
“Karena tahun ini kemaraunya pendek, untuk sementara ketersediaan air masih cukup. Jumlah Desa yang terdampak pun jauh berkurang dari pada tahun kemaren.”lanjutnya.
Dropping air bersih yang dikirim untuk warga terdampak tersebut gratis tidak ada biaya. Bagi desa yang sudah kesulitan air bersih diminta untuk melapor ke kantor BPBD agar bisa segera ditindka lanjuti.
Sementara Kepolisian Resort Pacitan sudah beberapa tahun terakhir ikut peduli dengan warga yang mengalami kesulitan sir bersih. Buktinya, sejak beberapa bulan terakhir ada warga sambat air bersih sulit didapat, Polres Pacitan langsung turun gunung dropping air bersih hingga hari ini 25 September 2024.
“Hari ini kita dropping air bersih ke Dusun Tanggung Desa Wora wari Kecamatan Kebonagung,”terang Thomas Alim Suheni Kasubsi Humas Polres Pacitan.
Berdasarkan prakiraan BMKG puncak kemarau di Pacitan terjadi pada Juli hingga Agustus. Namun saat ini sudah ada 23 Desa yang meminta bantuan air bersih akibat terdampak kemarau.
Reporter:Asri