Gerakan aksi bersih pesisir dengan memungut sampah di sepanjang pesisir pancer door dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

Tahun kedua kali ini, Pancer door Pacitan yang dipilih Pemprov Jatim sebagai titik lokasi gerakan bersih-bersih pesisir.

Setelah aksi bersih-bersih sampah di pesisir, warga diberikan sajian panggung hiburan dan deretan pedagang kuliner Pacitan.

“Kabupaten tidak bisa atasi masalah sampah sendiri, butuh bantuan desa, masalah sampah masalah kita semua, sesuai konvensi Paris, negara mengikuti gerakan emisi nol bersih di tahun 2050, Pacitan sepakat bergerak ke Net Zero Emission.”ucapnya.

Terkait penanganan sampah yang masih menjadi permasalahan bersama, bupati aji berupaya pengelolaan sampah tetap ada, mudah-mudahan bisa lebih ditingkatkan anggarannya. Akan tetapi bupati aji justru lebih senang meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan.

“Pengelolaan sampah tetap ada, mudah mudahan bisa kita tingkatkan, akan tetapi saya lebih senang meningkatkan kesadaran masyarakatnya.”lanjutnya.

Sampah di pesisir pancer door memang tidak bisa dihindari, tumpukan sampah akan selalu tampak apalagi kalau ombak laut besar.

Terang bupati aji, sampah di pancer door berasal tidak hanya dari masyarakat pengunjung wisata saja akan tetapi bisa jadi dari masyarakat di desa yang dibawa arus sungai bahkan juga sampah dari laut perbatasan akibat hempasan ombak.

Jempin Marbun Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa timur mengatakan pacitan merupakan daerah yang terpilih dari beberapa daerah di Jatim yang ditawarkan sebagai tempat bersih pesisir.

Luasnya pantai di Jatim diakui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur harus kolaborasi dengan pemerintah daerah. tanpa kolaborasi dengan daerah, permasalahan lingkungan tidak akan tertangani.

“Setelah kami rapatkan ada beberapa tempat ditawarkan kami pilih di pacitan. Habis ini nanti di lamongan bersih bersih pantai juga.”katanya.

Menurut Jempin, dari apa yang dilihatnya sampah yang ada di pancer door tergolong lebih sedikit jika dibandingkan pesisir di daerah lain.

Jempin Marbun mencontohkan seperti daerah Tuban, Pamekasan, Probolinggo itu hasil sampahnya lebih banyak.

Jempin menambahkan, bicara pengelolaan sampah dibutuhkan anggaran cukup. Dukungan dana pengelolaan sampah mohon dukungannya dari bupati.

Sampah sampai sekarang masih saja diterbelakangkan seolah olah hal yang tidak penting dan remeh. Andaikata sampah tidak dikelola dengan baik, jangankan satu minggu, satu hari saja akan berdampak buruk pada kesehatan lingkungan dan manusia.

“Jangan sampai sampah jadi lautan karena kurangnya perhatian pemerintah daerah. Jadi penganggaran sampah tolong diperhatikan pak bupati.”imbuhnya.

Seperti diketahui, gerakan bersih sampah dilaksanakan dengan melakukan pungut sampah disepanjang pancer door. Sampah akan di pilah sesuai jenisnya untuk kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Untuk memberikan semangat warga yang ikut bersih pesisir, disediakan satu ekor kambing sebagai doorprize bagi yang memungut sampah terbanyak.

Reporter:Asri