Tetap Waspada Jangan Kendur PSN, Kasus DB Kembali Makan Korban

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Mei 24, 2024

GrinduluFM Pacitan - Masyarakat Kabupaten Pacitan diminta tetap waspada dan jangan kendur melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), sebab ada dugaan, serangan nyamuk aedes aegypti kembali memakan korban.

Sepertinya masyarakat Kabupaten Pacitan perlu lebih mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk yang mematikan yakni Aedes Aegypti. Dan tentunya Dinas Kesehatan harus lebih ekstra dalam pencegahan, agar kasus DBD di Pacitan tidak kembali memakan korban.

Terkait kabar adanya satu anak kelas 1 SD di Pacitan meninggal dunia diduga karena DB, pihak Dinas Kesehatan Pacitan masih akan melakukan penelusuran karena ada beberapa diagnosis.

“Masih di telusuri ... ada beberapa diagnosis,”kata dr. Daru Mustiko Aji Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan saat dikonfirmasi, Jumat (24/5/2024).

Dari informasi yang dihimpun kasus DB di Wilayah Puskesmas Tanjungsari Januari hingga 24 Mei 2024 penderita DB ada 126 dinyatakan sembuh, 7 dirawat dan 1 meninggal dunia.

Dari 15 Desa dan Kelurahan rujukan Puskesmas Tanjungsari jumlah pasien terbanyak ditemukan di Kelurahan Ploso dengan angka kasus 30 orang, 2 orang masih dirawat. Kemudian jumlah terbanyak kedua Sidoharjo. Kematian pertama ditemukan di Pucangsewu berusia anak duduk dikelas 1 SD, Jumat (24/5/2024).

Pucangsewu dilaporkan ada 3 kasus demam berdarah dengan rincian, 1 dirawat dna 1 meninggal dunia.

Menanggapi Kelurahan Ploso menduduki jumlah terbanyak warganya diserang nyamuk demam berdarah, Aswin Rikha Wijaya menyebutkan melakukan kerjabakti missal ditiap lingkungan, berkoordinasi dengan kader kesehatan kelurahan untuk melakukan PSN di tiap lingkungan, menghimbau warga untuk hidup bersih dengan cara memberantas sarang nyamuk disekitar rumah.

“Kami juga koordinasi dengan dinkes untuk dilakukan foging apabila sudah memenuhi persyaratan”ucap Lurah Aswin.

Sementara data P2PL Dinas Kesehatan menyebutkan jumlah penderita DB sejak Januari hingga April 2024 sudah mencapai angka 219 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dr. Daru Mustiko Aji tak bosan bosan menghimbau warga jangan kendur lakukan PSN, pasalnya Pacitan termasuk daerah endemis DBD di Jawa Timur.

Ada peningkatan kasus sejak Januari hingga Mei 2024 dari angka yang masuk laporan dinas kesehatan pacitan, dua orang meninggal dunia dengan penyakit bawaan atau komorbit yakni usia lansia dan usia anak.

“Untuk menekan penyebaran penyakit disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti, Dinkes Pacitan telah mengambil berbagai langkah preventif, selain itu mendorong masyarakat untuk melaksanakan 3M yaitu menguras dan menutup penampungan air dan mendaur ulang barang barang yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk termasuk kegiatan 3M Plus yang melibatkan gerakan 1 Desa 1 Juru Pemantau Jentik.”jelas Kepala Dinkes Pacitan.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 13.55
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03