Di Pacitan, Pria Menjadi - Jadi Kuasai Kursi DPRD

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Jumat, Mei 03, 2024

GrinduluFM Pacitan - Jika ada riset menunjukan pria mendominasi sistem politik dan hal itu merugikan politisi perempuan memang tidak salah.

Setidaknya untuk kondisi politik 2024 di Pacitan tahun ini pria justru lebih menjadi-jadi menguasai kursi dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) di Pacitan.

Lebih dari 80% kursi dalam pemilihan legisltatif 2024 jatuh ke tangan laki-laki. Kecilnya jumlah kursi perempuan di DPRD menunjukan kebijakan kuota gender tidak efektif mendongkrak tingkat keterpilihan perempuan.

Diketahui, KPU Pacitan menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Calon Terpilih DPRD Kabupaten Pacitan hasil Pemilu 2024, Kamis (2/5/2024).

Dari 45 anggota DPRD tampak masih banyak anggota lawas dibandingkan anggota baru. Hal tersebut terbukti dari nama nama yang disebutkan Komisioner KPU saat penetapan calon terpilih DPRD hasil Pemilu 2024.

Sedangkan 45 anggota legislatif tersebut, empat berjenis kelamin perempuan sisanya 41 orang berjenis laki-laki.

Disebutkan jumlah perempuan yang duduk di kursi legisltaif hasil pemilu 2024 sebanyak empat orang, lebih sedikit dibanding pemilu 2019 ada delapan perempuan.

“Pacitan 1 Wuri Estyana Nasira peroleh suara 5975, Ririn Subianti peroleh suara 3118, Pacitan 3 atas nama Suprihati Winarcahyani peroleh suara 2543 dan Pacitan 4 atas nama Sri Widowati peroleh suara 4020.”ucap Ketua KPU Sulistyorini.

Kata Ketua KPU Pacitan Sulistyorini mereka merupakan caleg petahana yang saat ini duduk di DPRD Pacitan, kecuali Wuri Estyana Nasira.

Dengan kondisi jumlah laki laki semakin menguasai duduk di kursi legislatif mengindikasikan laki-laki memang masih mengendalikan politik dan banyak perempuan tidak bisa menang tanpa dukungan dari politisi laki-laki.

Namun Ririn Subiyanti tidak setuju jika perempuan dikatakan tidak bisa menang tanpa dukungan dari politisi laki-laki. Buktinya caleg laki laki banyak yang tidak terpilih.

Bahkan perolehan suara caleg perempuan justru lebih tinggi dari perolehan suara caleg laki-laki juga tidak sedikit.

“Dukungan laki-laki itu pasti misalnya dukungan dari suami, keluarga dalam bentuk moril spirituil, tapi kalau perempuan tidak bisa menang tanpa dukungan politisi laki-laki nampaknya tidak juga nggih, itu buktinya caleg perempuan banyak lho yang lebih unggul perolehan suaranya dari caleg laki-laki.”tuturnya.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 15.21
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03