Terbelit Kebutuhan Ekonomi, Dalam Sehari Dua Warga Arjosari Ditemukan Gantung Diri

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Kamis, Maret 07, 2024

GrinduluFM Pacitan - Banyak hal yang menjadi motif seseorang untuk mengkahiri hidupnya. Ketidak berdayaan menjalani kondisi hidup dengan situasi ekonomi yang serba sulit seperti sekarang ini dari mulai harga kebutuhan mahal adalah sekian hal yang menjadi penyebab utama.

Ditengah sejumlah harga kebutuhan dasar melambung tinggi begitu juga adanya beban sakit yang tak kunjung sembuh dalam sehari ada dua warga Pacitan yang ditemukan meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

Kejadian dua warga Pacitan bunuh diri dalam sehari di wilayah Kecamatan Arjosari tersebut dibenarkan Kapolres Pacitan AKBP Agung Nugroho melalui Kapolsek Arjosari Ipda Fery Ardyanto saat dikonfirmasi melalui Humas Polres Pacitan Kamis (7/3/2024).

Kedua warga yang memilih mengakhiri hidup dengan bunuh diri tersebut masing-masing Muhammad (52) warga Dusun Sinoman Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari serta Ernawati (44) warga Dusun Tengaran Desa Gembong kecamatan Arjsoari.

Korban Muhammad bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon nangka dekat rumahnya sekira pukul 06.30 WIB. Sedangkan Ernawati bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon kelengkeng, sekira pukul 05.30 WIB, Kamis (7/3/2024).

Belum diketahui penyebab kejadian Muhammad nekat bunuh diri karena korban sudah tiga hari berada dirumah sendrian dimana anak menantu dan isterinya sedang berada di Ponroogo menunggu cucunya yang sakit menjalani rawat inap di rumah sakit.

“Korban Ernawati diduga karena sakit menahun memiliki riwayat penyakit insomnia atau kesulitan tidur sejak 3 tahun lalu,”ungkapnya.

Banyak kasus bunuh diri selama tiga tahun terakhir di wilayah Pacitan dengan motif penyakit menahun tak kunjung sembuh dan juga karena lilitan ekonomi adalah bukti nyata bahwa kemiskinan di pacitan masih menjadi persoalan terbesar yang harus di urai.

Kemiskinan bukan hanya soal kurangnya uang, akan tetapi kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal dan kesehatan itu bisa bikin seseorang tidak aman. Kesenjangan ini dapat memicu rasa frustasi dan tekanan psikologis yang mendalam, seperti yang tampak pada dua kasus warga Arjosari ini, dimana masalah hutang yang membebani hingga menimbulkan tindakan tragis seperti bunuh diri.

Situasi seperti ini perlu perhatian bersama dari masyarakat, pemerintah dan lembaga sosial agar bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua warga masyarakat.

Angka bunuh diri di Pacitan kian meningkat. Data Polres Pacitan selama tahun 2022 tercatat ada 11 kasus bunuh diri sedangkan tahun 2023 naik tercatat ada 16 kasus bunuh diri yang dilaporkan ke Polres Pacitan.

“Saya sangat mengharapkan masyarakat pacitan selalu mengedepankan bersyukur dengan kondisinya apapun itu tidak berpikiran yang macam macam. Tetap mendekatkan diri pada Allah agar dimudahkan segala urusan dunia.” Himbau Kapolres AKBP Agung Nugroho.

Reporter:Asri

Blog, Updated at: 14.06
Tinggalkan komentar positif Anda di sini
03