Fenomena kenaikan kebutuhan pangan yang terus berlangsung naik hingga tahun depan terjadi pada keluarga cabe, beras dan telur. Imbas dari kenaikan harga kebutuhan pokok selama lima tahun terakhir ini ikut menggerus daya beli sebagian masyarakat yang berujung pada sepinya pembeli di pasar tradisional.
“Stok barang ada terus meski harga cabe terus naik. Kalau pedagang pacitan itu ambilnya dari kiriman jakarta, kalau jakarta tarik maka harga akan mengikuti naik. Akan tetapi kalau jakarta mlempem mesti mudun.”ujarnya.
Novi salah satu pedagang sayur mayur ikut membenarkan jika harga kebutuhan pokok beberapa tahun terakhir memang alami kenaikan.
“Mulai harga cabe, beras, bumbu dapur hingga telur ayam daging sapi hampir semua naik harganya”ucapnya sambil tersenyum.
Fenomena kenaikanharga pangan ini akan terus berlanjut hingga tahun depan, setidaknya hingga Mei 2024 bulan Hari Raya Idul Fitri. Dari sekian kebutuhan pangan yang harganya tetap mahal terjadi pada komoditas pertanian.
Selain faktor akhir tahun faktor cuaca naiknya harga kebutuhan pangan di sejumlah pasar tradisional di Pacitan. Ironisnya, semenjak harga kebutuhan pangan naik berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat.
Berdasarkan data harga Dinas Perdagangan setidaknya ada sebagian kebutuhan pangan yang harganya tetap bertahan mahal. Seperti telur ayam, keluarga cabe, beras, daging ayam, daging sapi termasuk minyak goreng sudah mulai menyusul ada tren naik harga akhir tahun kali ini.
“Kenaikan rata rata itu terjadi di keluarga bumbu dapur, bawang merah ayam daging sapi dan telur ayam termasuk daging kambing.”ungkap Asih pedagang pasar Arjowinangun.
Reporter/Penulis:Asri