Tiga Bulan Terakhir, Terjadi 224 Kali Gempa di Pacitan

Posted by Radio Grindulu FM Pacitan 104,6 MHz on Senin, Oktober 09, 2023

GrinduluFM Pacitan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan melaporkan dalam rentang tiga bulan Agustus, September hingga 8 Oktober 2023 setidaknya terjadi 224 gempa bumi berkekuatan di bawah Magnitudo 5 yang berpusat di Pacitan.

Salah satunya, gempa di Pacitan berkekuatan Magnitudo 2,8 terjadi tanggal 05 Oktober 2023 dengan kedalaman 44 Km Tenggara Pacitan pada pukul 06.34:48 WIB. Kemudian Minggu tanggal 08 Oktober terjadi lagi gempa M 3,0 pusat gempa 75 Km Barat Daya Pacitan dengan kedalaman 71 Km. Artinya rata rata dalam sehari Pacitan mengalami gempa di bawah Magnitudo 5.

Tidak boleh panik dan tidak boleh menolak bahwa wilayah Pacitan sering terjadi gempa bumi. Belum genap sebulan Oktober ini saja, gempa bumi berkekuatan di bawah Magnitudo 5 sudah terjadi 26 kali tercatat hingga tanggal 8 Oktober.

Dikutip salah satu rilis di ugm.ac.id, peneliti dari Departemen Teknik Geologi UGM Dr. Gayatri Indah Marliyani menjelaskan alasannya.

“Bahwa di selatan Pacitan juga sering terjadi gempa akibat sesar-sesar naik yang banyak dijumpai pada tumbukan lempeng. Gempa ini biasanya terjadi didaerah yang didalam istilah geologi disebut sebagai zona prisma akresi dan cekungan muka busur. Kondisi ini mengindikasikan bahwa di selatan Pacitan, ada tekanan yang kuat. Hal ini diakibatkan oleh adanya morfologi tonjolan di dasar laut yang ikut terseret masuk ke zona subduksi.”jelasnya dikutip dari laman ugm.ac.id.

Sering terjadinya gempa berskala kecil kecil di pacitan bisa jadi merupakan pertanda baik bahwa energi yang tertahan dilepaskan secara bertahap.

Akan tetapi untuk mengetahui berapa sebenarnya energi yang tersimpan dan yang sudah dilepas,harus terus dilakukan penelitian secara seksama dan terus menerus.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Erwin Andriatmoko mengatakan, seringnya gempa di pacitan tersebut tidak harus membuat warga panik, namun setidaknya bersiap diri meningkatkan kewaspadaan karena gempa itu tidak bisa diprediksi, sebab itu pula warga yang berada di zona merah harus peka dengan perubahan lingkungan.

Untuk mengingatkan kewaspadaan masyarakat pacitan akan bahaya gelombang tsunami setiap tanggal 26 petugas BPBD melakukan cek alat pendeteksi dini tsunami (early warning system) yang salah satunya berada di pertigaan Cuwek Kelurahan Ploso arah jalur pantai. Selain itu rambu rambu jalur evakuasi yang rusak juga di perbaiki.

“Jangan panik dan jangan termakan isu isu menyesatkan dari sumber yang tidak jelas. Masyarakat harus tingkatkan kewaspadaan kalau kita ini tinggal di daerah rawan.”himbaunya.

Reporter/Penulis::Asri

Blog, Updated at: 13.12
Tuliskan komentar positif Anda di bawah ini
03